Soloraya
Senin, 24 April 2017 - 13:35 WIB

BANJIR SOLO : Air Merembes Lewat Tanggul Kali Pepe, Warga Sangkrah Waswas

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana kawasan Kampung Dadapan, Sangkrah, Pasar Kliwon, saat volume aliran Kali Pepe naik, Senin (24/4/2017) pagi. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Banjir Solo, warga Sangkrah waswas dengan adanya rembesan air di tanggul Kali Pepe.

Solopos.com, SOLO — Sejumlah warga di Kampung Dadapan RT 006/RW 013 Kelurahan Sangkrah, Pasar Kliwon, kian waswas dengan kondisi tanggul Kali Pepe di sekitar rumah mereka.

Advertisement

Warga menduga air dari Kali Pepe kini semakin mudah menembus tanggul sehingga masuk ke dalam rumah warga di balik tanggul. Salah satu warga Kampung Dadapan, Ny. Prayogi, 47, menceritakan setiap kali aliran Kali Pepe naik, tidak lama kemudian rumah warga berubah lembap hingga lantainya basah. (Baca juga: Bengawan Solo dan Premulung Meluap, Ratusan Warga Mengungsi)

Jika aliran Kali Pepe di balik Pintu Air Demangan menuju Sungai Bengawan tersebut terus tinggi dalam waktu lama akan muncul air dari dalam tanah di sekitar rumah warga. “Warga meyakini rumah berubah menjadi lembap hingga basah karena air dari Kali Pepe bisa merembes melewati tanggul. Rumah warga basah bukan karena kebanjiran. Warga semakin khawatir jika kondisi tanggul dibiarkan seperti sekarang yang bisa ditembus air dari sungai. Pada 2007 lalu tanggul pernah bentet. Semoga kejadian itu tidak terulang lagi sekarang,” kata Ny. Prayogi saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Senin (24/4/2017).

Ny. Prayogi menyatakan warga tentu tidak tahu kondisi pasti soal kekuatan tanggul. Warga hanya berharap pemerintah bisa membenahi konsidi tanggul tersebut untuk menanggulangi rembesan air sungai di sekitar rumah warga.

Advertisement

Dia mengaku sudah sering melihat pejabat pemerintah kelurahan maupun pemerintah kota datang meninjau warga di bantaran Sungai Bengawan maupun warga di balik tanggul. Warga telah mengadu soal kondisi tanggul yang diduga rembes, namun belum ditindaklanjuti.

Ditemui terpisah, warga RT 006/RW 013 Sangkrah lainnya, Sumar, menceritakan banyak air muncul dari dalam tanah di sekitar rumahnya saat muka air Kali Pepe atau Sungai Bengawan tinggi. Kemunculan air itu membuat wilayahnya juga kerap tergenang saat terjadi hujan lebat.

Dia menduga kemunculan air dari dalam tanah tersebut berasal dari air Kali Pepe yang merembes hingga menembus tanggul. Sumar meragukan kondisi tanggul yang telah diperbaiki dua kali itu, namun tetap merembes saat air sungai naik.

Advertisement

“Saat banjir, air di perkampungan warga di balik tanggul lama surut, tidak seperti di bantaran. Warga menduga air di perkampungan muncul dari rembesan air Kali Pepe yang menembus badan tanggul. Kami tidak tinggal di bantaran sungai, tapi bisa merasakan sekali dampak bencana banjir saat volume air Kali Pepe atau Sungai Bengawan sedang naik. Air dari sungai merembes ke wilayah warga,” kata Sumar.

Warga RT 006/RW 013 Sangkrah, Parwoto, 69, menceritakan hujan lebat yang terjadi pada Senin (28/11/2016) malam tidak membuat wilayahnya banjir parah. Air malah baru masuk ke rumah warga pada Selasa (29/11/2016) mulai sekitar pukul 02.30 WIB.

Warga menduga penyebab banjir adalah munculnya air dari dalam tanah. Warga mengira air tersebut adalah air Sungai Bengawan Solo yang menembus tanggul sehingga menggenangi rumah warga yang berada di dalam tanggul.

Saat dimintai tanggapan, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Solo, Eko Prajudhy, berkomitmen menjalin komunikasi lebih lanjut dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Solo guna membahas solusi penanganan tanggul sungai yang diduga merembes. BPBD sementara akan menerjunkan personel terlebih dahulu untuk memastikan kondisi di lapangan saat volume air Kali Pepe maupun Sungai Bengawan Solo tengah naik.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif