Jogja
Sabtu, 22 April 2017 - 01:48 WIB

Sambut JJLS Bantul, "Saemaul" ala Sumbermulyo Dikembangkan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga Desa Sumbermulyo, Bambanglipuro mengikuti acara Sosialisasi 4 Pilar MPR-RI yang diadakan oleh Siti Herdianti Soeharto pada Jumat (21/4/2017). (Rheisnayu Cyntara/JIBI/Harian Jogja)

JJLS Bantul dipersiapkan warga dengan mengembangkan daerah

Harianjogja.com, BANTUL — Desa Sumbermulyo menyiapkan master plan pengembangan lahan seluas lima hektare untuk mendukung rencana selatan sebagai halaman rumah DIY.

Advertisement

Hal tersebut disampaikan Lurah Sumbermulyo, Ani Widayati dalam acara “Sosialisasi 4 Pilar MPR-RI” yang diadakan oleh anggota MPR RI Siti Herdianti Soeharto di Balai Desa Sumbermulyo, Sabtu (15/4/2017).

Pada kesempatan tersebut, Ani mengatakan master plan tersebut dipersiapkan sebaik mungkin karena nantinya daerah Sumbermulyo akan ramai setelah JJLS resmi digunakan. Kini, 50% dari lahan seluas lima hektare tersebut sudah dibangun menjadi kantor pusat penelitian dan pengembangan Saemaul Desa Jatimulyo, atas bantuan Korea Selatan.

“Kami akan ciptakan Sumbermulyo Binangun, yang nantinya akan mendukung Lipuro Binangun dan Mataram Binangun. Karena awal mula wahyu Mataram ya ada di sini, di Watugilang,” kata dia.

Advertisement

Namun, Ani juga mengeluhkan bantuan dari Kementerian Pertanian berupa 17 traktor tangan yang belum sampai ke Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Menurutnya, dari 17 traktor untuk 17 Gapoktan, pihak desa baru menerima tujuh traktor saja.

Menanggapi keluhan tersebut, koordinator tim tenaga ahli anggota MPR RI, Rahmat Widiyanto berjanji akan berkomunikasi dengan pihak Pemkab Bantul. Ia juga sekaligus menyampaikan pesan dari Siti Herdianti Soeharto yang pada kesempatan tersebut tidak dapat hadir.

Menurutnya, agenda penyampaian empat pilar MPR-RI ini merupakan tugas wajib anggota MPR yang diatur dalam UU Nomor 17 Tahun 2014. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat akan nilai-nilai kehidupan berbangsa dan bernegara.

Advertisement

“Kami harap masyarakat dapat menerapkan dan mendedikasikannya dalam kehidupan sehari-hari,” ucap dia.

Ia juga menyampaikan pentingnya berhati-hati dalam era keterbukaan informasi publik seperti saat ini. Banyak ujaran kebencian dan isu SARA yang mudah ditemui di media sosial. Sehingga menurutnya segenap elemen masyarakat harus berpegang teguh pada empat pilar yaitu pancasila sebagai dasar negara, UUD 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.

“Dengan keempat pilar tersebut, perbedaan akan menjadi berkah dan negara tentu akan jadi lebih kuat,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif