Soloraya
Sabtu, 22 April 2017 - 05:10 WIB

PASAR TRADISIONAL SOLO : Setelah Klewer, 3 Pasar Ini Mendesak Direvitalisasi

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - PASAR SANGKRAH -- Pedagang beraktivitas di Pasar Sangkrah, Pasar Kliwon, Solo yang merupakan lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI), Selasa (17/1/2012). (Dwi Prasetya/JIBI/SOLOPOS)

Pasar tradisional Solo, tiga pasar di Solo membutuhkan perbaikan segera.

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo diminta segera mengalihkan fokus membenahi pasar tradisional lain setelah Pasar Klewer diresmikan, Jumat (21/4/2017).

Advertisement

Tahun ini, Pemkot bakal merevitalisasi tiga pasar, yakni Pasar Rejosari, Pasar Jebres, dan Pasar Sangkrah. Dari tiga pasar ini dua di antaranya dibiayai APBD Kota Solo, yakni Pasar Jebres dan Pasar Sangkrah, sementara Pasar Rejosari mendapatkan kucuran anggaran dari Bantuan Gubernur (Bangub) Jateng.

Revitalisasi ketiga pasar ini menelan biaya total Rp41,2 miliar. Pembangunan tahap lanjutan Pasar Rejosari dibiayai APBD Provinsi Jawa Tengah senilai Rp19,5 miliar. Sedangkan alokasi untuk Pasar Jebres sebesar Rp4,5 miliar dan Rp17,2 miliar untuk Pasar Sangkrah dari APBD kota.

Advertisement

Revitalisasi ketiga pasar ini menelan biaya total Rp41,2 miliar. Pembangunan tahap lanjutan Pasar Rejosari dibiayai APBD Provinsi Jawa Tengah senilai Rp19,5 miliar. Sedangkan alokasi untuk Pasar Jebres sebesar Rp4,5 miliar dan Rp17,2 miliar untuk Pasar Sangkrah dari APBD kota.

Dari ketiganya, baru proyek Pasar Rejosari yang sudah dilelang melalui layanan pengadaan secara elektronik (LPSE) Pemkot Solo. “Kami berharap revitalisasi pasar-pasar lain segera digarap karena ini sudah memasuki triwulan kedua. Apalagi ketiga pasar ini ditarget rampung tahun ini,” papar Ketua Komisi III DPRD Solo, Honda Hendarto, kepada wartawan, Jumat (21/4/2017).

Menurutnya, pengerjaan Pasar Rejosari ditarget rampung enam bulan. Dengan demikian, pada November mendatang pasar ini selesai dibangun kemudian para pedagang sudah bisa menempatinya pada Desember.

Advertisement

Izin pinjam pakai lahan pasar itu dari Kementerian Perhubungan sudah turun. Rencananya, pasar ini didesain menjadi dua lantai. Lantai bawah dimanfaatkan untuk aktivitas pasar tradisional, sementara lantai atas untuk kuliner dan cinderamata.

“Seharusnya desain pasar dibuat dengan mempertimbangkan berbagai hal. Selama ini mereka yang berjualan di lantai atas dianggap tidak laku, maka diatur misalnya diplot untuk para pedagang dengan jualan spesifik. Dengan demikian, pembeli mau tidak mau mesti ke sana,” imbuhnya.

Selain revitalisasi, Pemkot juga melakukan pemeliharaan dan rehabilitasi pasar tradisional. Tahun ini, Dinas Perdagangan bakal merehab tujuh pasar, yakni Pasar Ngudi Rejeki, Sibela, Depok, Triwindu, Singosaren, Gading, dan Notoharjo.

Advertisement

Kegiatan ini dianggarkan Rp2,4 miliar, termasuk di dalamnya biaya pemeliharaan kerusakan pasar yang tak terduga serta belanja tak langsung untuk konsultan pengawas dan perencana. Wakil Ketua Komisi III DPRD Solo, Sugeng Riyanto, berharap agar pembangunan pasar Rejosari bisa segera direalisasikan. Menurutnya, pasar-pasar lain juga butuh diperhatikan.

“Pasar Klewer tinggal dijaga dan dirawat dengan baik. Kini pasar-pasar lain juga segera diperbaiki,” jelasnya.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif