Jogja
Sabtu, 22 April 2017 - 07:22 WIB

LALU LINTAS SLEMAN : Ini Daftar Rekayasa Jalan di Seputaran Selokan Mataram

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah petugas tampak memindahkan sampah dari Selokan Mataram ke dalam truk sampah di Kalasan, Kamis (8/1/2015). (JIBI/Harian Jogja/Rima Sekarani I.N.)

Lalu lintas Sleman kembali ditata

Harianjogja.com, SLEMAN — Mengurangi tingginya arus lalu lintas di jalan sepanjang Selokan Mataram, perlu dilakukan penataan jalan. Dinas Perhubungan (Dishub) Sleman berencana melakukan perubahan arus di jalan tersebut.

Advertisement

Baca Juga : LALU LINTAS SLEMAN : Pengumuman! Jalan Sekolan Mataram Dibuat Searah

Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Sleman, Sulton Fathoni mengatakan, penataan dan perubahan arus perlu dilakukan di jalan sepanjang Selokan Mataram. Adapun rekayasa lalu lintas sistem searah (SSA) jalan Selokan Mataram yang akan diterapkan meliputi, dari Simpang Jalan Empu Tantular- Jalan Selokan Mataram Lurus menuju arah timur sampai Simpang OB (Simpang Jalan Wahid Hasim-Jalan Selokan Mataram) dibuat satu arah untuk semua kendaraan .

Dari Simpang OB belok ke kanan menuju arah selatan sampai Simpang Jalan Nologaten- Jalan Cendrawasih satu arah untuk semua kendaraan. Akhir Sistem satu arah, dari simpang jalan Nologaten- Jalan Cendrawasih belok kanan menuju arah barat menuju simpang Jalan Empu Tantular- Jalan Selokan Mataram satu arah untuk Mobil tetapi untuk motor tetap dua arah. Semua jalan menuju Jalan Selokan Mataram, Jalan Wahid Hasim, Jalan Cendrawasih, dan Jalan Empu Tantular tetap berjalan seperti biasanya.

Advertisement

“Uji coba akan dilaksanakan Mulai tanggal 2 Mei 2017 hari Selasa. Gambaran Sirkulasi dan kebutuhan rambu terlampir,” katanya, Jumat (21/4/2017).

Sementara itu, sejumlah warga yang berada di sepanjang lokasi mengaku perlu ada upaya untuk mengurai kemacetan di sepanjang jalan itu. Pasalnya pada jam-jam sibuk, jalan tersebut dipadati kendaraan. “Kalau sudah padat, macetnya lama. Soalnya kendaraan dari empat arah saling mengunci,” kata Warsito, warga Nologaten, Condongcatur, Depok.

Meski begitu, beberapa warga mengaku tidak yakin jika sistem satu arah bisa menjadi solusi kemacetan di sepanjang jalan itu. Suwandi, misalnya, belum meyakini jalan satu arah dapat mengurai kepadatan di jalan itu. Pelebaran jalan, katanya, mungkin bisa menjadi alternatif pemecahan masalah.

Advertisement

“Kalaupun disini tidak macet, dampak ke persimpangan lain bagaimana? Soalnya volume kendaraan yang lewat di sini cukup banyak,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif