Soloraya
Sabtu, 22 April 2017 - 15:00 WIB

KISAH INSPIRATIF : Abon Ikan Wonogiri Moncer hingga ke Aceh

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Karyawan Giri Kriya Tama menunjukkan abon ikan patin di Giri Kriya Tama, Jl. Jendral Sudirman no. 17, Giritirto, Wonogiri, Jumat (21/4/2017). (Danur Lambang Pristiandaru/JIBI/Solopos)

Kisah inspiratif, olahan ikan asal Wonogiri diminati masyarakat hingga ke luar Pulau Jawa.

Solopos.com, WONOGIRI — Kelompok pengolah penganan ikan Mina Abadi mengolah ikan dari perairan Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri menjadi aneka makanan yang bernilai ekonomi cukup tinggi, salah satunya abon ikan. Kelompok itu beralamat di Dusun Bendorejo RT 002/RW 003, Desa Sendang, Wonogiri.

Advertisement

Koordinator kelompok pengolah penganan ikan Mina Abadi, Sulistyanto, mengatakan, abon ikan lahir saat Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Kelautan dan Perikanan memberikan pelatihan pembuatan aneka olahan ikan pada 2009.

“Saat itu masa panen ikan. Harga ikan mentah dan ikan olahan dari perairan WGM sangat rendah. Selain itu kami hanya memiliki produk ikan goreng,” kata dia di Wonogiri, Jumat (21/4/2017).

Setelah mendapat pelatihan pembuatan aneka olahan ikan, kelompok pengolah penganan ikan Mina Abadi mulai membuat berbagai macam produk aneka olahan ikan. Selang tiga tahun kemudian atau 2009, kelompok tersebut secara intensif membuat abon dari ikan nila dan ikan patin.

Advertisement

Sejak saat itu, abon ikan nila dan ikan patin langsung diminati para pelanggan. Rata-rata mereka memproduksi 50-75 kg ikan nila dan patin untuk dijadikan abon dalam sebulan.

“4 Kg [kilogram] ikan biasanya jadi 1 kg abon. Kami tidak menggunakan bahan pengawet kimia. Meski begitu abon ikan buatan kami bisa tahan sampai tujuh bulan,” sambungnya.

Semenjak mendapat izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), produk-produk berbahan ikan bikinan mereka langsung diminati pasar nasional.

Advertisement

“Rata-rata yang beli dari Jabodetabek [Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi]. Bahkan pembelinya ada juga yang dari Aceh. Selain memasarkan melalui showroom dan toko modern, kami juga memasarkan abon dan produk lain secara daring [dalam jaringan]. Untuk abon ikan nila harganya Rp25.000/90 gram. Sedangkan abon patin seharga Rp12.000/50 gram,” tambah dia.

Selain abon, olahan ikan yang mereka produksi adalah keripik kulit ikan, kerupuk ikan, daging ikan goreng, dan udang goreng.

Terpisah, Kabid Kelautan dan Perikanan Dinas Kelautan Peternakan dan Perikanan Wonogiri, Heru Soetopo, mendorong kelompok pengolah penganan ikan lain agar berinovasi menciptakan olahan ikan dari perairan WGM.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif