Jogja
Jumat, 21 April 2017 - 14:20 WIB

Sri Hartini, Sosok Kartini Sang Penjaga Hutan Wonosadi

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sri Hartini saat menunjukkan salah satu sumber mata air yang berada di Hutan Wonosadi, Dusun Duren, Desa Beji, Kecamatan Ngawen, Kamis (20/4/2017). (JIBI/Irwan A. Syambudi)

Setelah 138 tahun kelahiran Kartini, muncul sosok-sosok lain yang membawa semangat perjuangan Kartini

 

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Kelahiran Raden Ajeng Kartini pada 21 April 1879 dijadikan sebagai tonggak perjuangan perempuan Indonesia. Kini setelah 138 tahun kelahiran Kartini, muncul sosok-sosok lain yang membawa semangat perjuangan Kartini. Salah satunya adalah Sri Hartini yang mengabdikan diri untuk menjaga Hutan Wonosadi.

“Janganlah meninggalkan air mata, tinggalkanlah mata air.” Kalimat itu telah menjadi pengisi seluruh ruang pikiran yang membawa Sri Hartini mengabdikan hidupnya untuk kelestarian alam, dengan menjadi penjaga Hutan Wonosadi.

Advertisement

“Janganlah meninggalkan air mata, tinggalkanlah mata air.” Kalimat itu telah menjadi pengisi seluruh ruang pikiran yang membawa Sri Hartini mengabdikan hidupnya untuk kelestarian alam, dengan menjadi penjaga Hutan Wonosadi.

Dia resmi mengabdikan hidupnya untuk menjaga Hutan Wonosadi saat ditunjuk menjadi ketua Kelompok Ngudi Lestari pada 2009 selepas ayahnya meninggal.

Anak ketiga dari empat bersaudara yang kerap disapa Sri ini mewarisi kecintaan dan kepedulian terhadap alam dari sang ayah. Dibanding ketiga saudaranya yang lain, masa kecil Sri memang lebih banyak dihabiskan bersama sang ayah yang merupakan ketua sekaligus pendiri kelompok penjaga hutan Ngudi Lestari.

Advertisement

“Saya ingat saat kecil dulu sering diajak bapak ke hutan. Tapi kondisinya dulu belum seperti ini, masih gundul dan hanya beberapa pohon besar saja yang tersisa,” kata ibu dua anak ini saat ditemui Harianjogja.com, Kamis (20/4/2017).

Ingatan-ingatan masa kecil bersama sang ayah itu kini menjadikanya banyak belajar tetang pentingnya hutan bagi kehidupan warga sekitar. Dia ingat betul bagaimana dahulu warga kesusahan lantaran sumber mata air lenyap seiring adanya penggundulan hutan.

Kini keadaan sudah berubah, bak habis gelap terbitlah terang seperti apa yang dilakukan Kartini pada masanya berjuang. Hutan Wonosadi kini telah melewati gelap menjadi terang.

Advertisement

Flora fauna yang kini memenuhi hutan menjadi tumpuan hidup warga, terlebih tiga sumber mata air yang kini menjadi penghidupan warga tak lagi pernah mati setelah adanya reboisasi pasca pengundulan puluhan tahun lalu.

Di hutan seluas 25 hektare mengalir tiga mata air yaitu mata air Kepuh, Blebem dan Kalas. Air ditampung di sejumlah bak lalu dialirkan menggunakan pipa paralon ke rumah-rumah penduduk termasuk mengairi 25 hektare lahan pertanian warga.

Saat kemarau melanda dan sebagian besar wilayah Gunungkidul kekeringan, warga Duren tak mengalaminya. Air dari hutan Wonosadi tetap mengalir. “Bahkan di sawah-sawah yang posisinya paling dekat dengan hutan ada sekitar lima hektare [dari total 25 hektare lahan], panen sampai tiga kali setahun,” katanya.

Advertisement

Cerita panen tiga kali setahun untuk tanaman padi dan palawija sulit ditemukan di Gunungkidul yang sebagian besar mengandalkan sawah tadah hujan. Berkah air yang melimpah serta kesejukan di Dusun Duren dapat dinikmati warga berkat upaya mereka menjaga hutan.

Setelah kondisi hutan pulih, harapan Sri mengembang, dia berharap perempuan-perempuan lain di desanya ikut serta dalam upaya pelestarian hutan. Baginya perempuan memiliki sifat yang lebih dekat dengan alam,  yakni lembut dan mengayomi. Sehingga dengan menjaga alam memlalui kelembutan, maka alam akan memberikan yang lebih kepada manusia tak terkecuali kesejahteraan.

Bagi perempuan lulusan SMK ini, selain sosok sayang ayah, Kartini merupakan salah satu sosok yang juga memberinya inspirasi untuk terus mengabdi tanpa pamrih untuk menjaga hutan.

“Tidak tahu samapai kapan saya menjadi penjaga hutan, mungkin sampai akhir hayat ” ungkap perempuan yang genap berusiap 48 tahun pada 13 Agustus mendatang itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif