Jatim
Jumat, 21 April 2017 - 23:05 WIB

LONGSOR PONOROGO : Hindari Banjir, Warga Berharap Sungai di Banaran Dinormalkan

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Spanduk larangan masuk ke lokasi longsor dipasang di jalan menuju sektor D, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jumat (21/4/2017) sore. (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Longsor Ponorogo, sungai di sektor D lokasi longsor Banaran perlu segera dinormalkan.

Madiunpos.com, PONOROGO — Warga Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, meminta sungai di sektor D kawasan longsor dinormalkan. Normalisasi sungai ini sangat penting supaya ketika terjadi longsor susulan tidak menerjang pemukiman warga dan fasilitas umum di sekitar sektor D.

Advertisement

Pantauan Madiunpos.com di sektor D lokasi longsor Banaran, Jumat (21/4/2017) sore, akses menuju ke sektor D ditutup dengan palang. Di sektor D selain terdapat pemukiman warga juga ada fasilitas umum seperti SDN Banaran dan kantor Desa Banaran. (Baca juga: Banjir Terjang Desa Banaran, 3 Rumah Hanyut dan Tertimbun Tanah)

Kepala Desa Banaran, Sarnu, mengatakan sungai di sektor D perlu dinormalkan supaya bisa menjadi jalan saat terjadi longsor susulan maupun banjir bandang dari atas. Sungai tersebut tersumbat tanah sejak peristiwa longsor susulan terjadi.

Menurut dia, normalisasi sungai ini diharapkan bisa dikerjakan secepatnya karena di lokasi tersebut banyak terdapat fasilitas umum dan permukiman warga. “Butuh normalisasi sungai di sektor D. Di sekitar sektor D itu ada kantor desa, polindes, gedung SD, dan permukiman warga,” kata dia, Jumat.

Advertisement

Sarnu menyampaikan normalisasi sungai tersebut bisa dilakukan dengan cara melebarkan dan mengeruk sedimen supaya sungai lebih dalam. Dengan kondisi sungai yang saat ini pampat, ketika ada terjangan material tanah dan air dari atas tentu tidak akan tertampung ke sungai dan meluap ke permukiman warga.

Lebih lanjut, ia menyampaikan persoalan itu telah disampaikan ke Pemkab Ponorogo. Namun, hingga kini normalisasi sungai belum dilaksanakan. “Warga yang memiliki rumah di sektor D dan sekitarnya waswas bila terjadi longsor susulan maupun banjir bandang,” kata dia.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif