Jogja
Jumat, 21 April 2017 - 02:35 WIB

Korban Meninggal Leptospirosis Gunungkidul Capai 14 Jiwa

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Leptospirosis Gunungkidul dengan korban tewas terjadi di tujuh kecamatan

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Dinas Kesehatan Gunungkidul terus melakukan pantauan terhadap penyebaran penyakit leptospirosis. Hingga saat ini, penyebaran leptospirosis mencapai 50 kasus yang tersebar di tujuh kecamatan, meliputi Patuk, Gedangsari, Ngilpar, Ngawen, Semanu, Ponjong dan Semin.

Advertisement

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Zoonensis, Dinas Kesehatan Gunungkidul Yudo Hendratmo mengatakan, pihaknya terus berupaya melakukan pencegahan terhadap penyebaran penyakit leptospirosis. Untuk antisipasi, dinas kesehatan telah menyebarkan surat edaran tentang kewaspadaan leptospirosis ke kecamatan, puskesmas hingga desa di seluruh Gunungkidul.

Inti dari edaran itu, kata Yudo, masyarakat diajakan untuk melakukan kebersihan lingkungan dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Diharapkan dengan edaran itu maka dapat menekan penyebaran penyakit leptospirosis yang saat ini sudah teridentifikasi di tujuh kecamatan.

“Kasus ini sudah diketemukan di Patuk, Ngawen, Gedangsari, Nglipar, Ponjong, Semanu dan Semin,” kata Yudo kepada wartawan, Kamis (20/4/2017).

Advertisement

Menurut dia, hingga saat ini penderita yang diduga terkena penyakit leptospirosis mencapai 50 kasus. Dari jumlah itu, 14 penderita meninggal dunia. Hanya saja, sambung Yudo, tidak semua rumah sakit berani mengeluarkan surat Kewaspadaan Dini Rumah Sakit (KDRS) karena yang dikeluarkan baru enam kasus.

“Itu pun setelah kami lakukan audit leptospirosis, dari enam KDRS yang benar-benar positif baru tiga kasus. Sedang untuk tiga KDRS lainnya belum diketahui secara pasti penyebab kematian,” katanya lagi.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif