Jogja
Jumat, 21 April 2017 - 10:18 WIB

Jumlah Pasien Tinggi, Dewan Siapkan Anggaran Pencegahan Leptospirosis Gunungkidul

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tikus (nhs.uk)

Leptospirosis Gunungkidul dengan korban tewas terjadi di tujuh kecamatan

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Dinas Kesehatan Gunungkidul terus melakukan pantauan terhadap penyebaran penyakit leptospirosis. Hingga saat ini, penyebaran leptospirosis mencapai 50 kasus yang tersebar di tujuh kecamatan, meliputi Patuk, Gedangsari, Ngilpar, Ngawen, Semanu, Ponjong dan Semin.

Advertisement

Baca Juga : Korban Meninggal Leptospirosis Gunungkidul Capai 14 Jiwa

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Zoonensis, Dinas Kesehatan Gunungkidul Yudo Hendratmo menyampaikan untuk pencegahan, selain menerbitkan surat edaran kewaspadaan, dinas kesehatan juga telah mendistribusikan leptotek untuk deteksi dini penyakit leptospirosis. Kendati demikian, distribusi ini belum bisa dilakukan ke peli seluruh puskesmas karena stoknya yang sangat terbatas.

“Fokus distribusi alat ini [leptotek] diberikan ke puskesmas-puskesmas yang melaporkan adanya penyakit leptospirosisi seperti di Patuk dan Nglipar,” ujarnya, Kamis (20/4/2017).

Advertisement

Terpisah, Ketua Komisi D DPRD Gunungkidul Hery Kriswanto berharap agar Dinas Kesehatan serius melakukan upaya pencegahan terhadap penyebaran penyakit leptospirosis. Untuk itu, Komisi D siap memberikan dukungan, khususnya untuk penyiapan anggaran dalam upaya pencegahan. Pasalnya dari sisi kasus, jumlah penyebaran di tahun ini mengalami lonjakan secara drastis, karena di 2016 lalu hanya ada empat kasus warga yang terserang leptospirosis.

“Akan kita dukung. Kalau memang membutuhkan penambahan anggaran di APBD Perubahan, maka kami siap mengawal agar rencana itu dapat direalisasikan,” kata Hery.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif