Soloraya
Jumat, 21 April 2017 - 20:35 WIB

Ini Dia 2 Perempuan Cerdas Indonesia 2017 asal Sragen

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sugiarsih, aktivis APPS Sragen, mendapat penghargaan sebagai Perempuan Cerdas Indonesia 2017 dari KICI. (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Dua perempuan asal Sragen mendapat penghargaan sebagai Perempuan Cerdas Indonesia 2017.

Solopos.com, SRAGEN — Dua perempuan asal Sragen mendapatkan penghargaan dari Komunitas Ibu Cerdas Indonesia (KICI) sebagai Perempuan Cerdas Indonesia 2017. Keduanya adalah Koordinator Aliansi Peduli Perempuan Sukowati (APPS) Sragen Sugiarsi dan Ketua Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) Sragen Ririn Hanjar Susilowati.

Advertisement

Penghargaan diserahkan di Rembang, Jawa Tengah, Kamis (20/4/2017) malam. Total ada 10 perempuan yang menerima penghargaan dari KICI. Penghargaan perempuan cerdas Indonesia itu baru kali pertama diberikan KICI.

KICI lahir diprakarsai Ratih Sanggarwati dan dideklarasikan pada 6 Juni 2016. Ratih merupakan peragawati, model, pemain sinetron, pengusaha, dan penulis asal Ngawi, Jawa Timur. Penghargaan itu digelar di kota kelahiran R.A. Kartini, Rembang, karena bertepatan dengan momentum Hari Kartini.

Ririn Hanjar Susilowati, aktivitas penanggulangan HIV/AIDS asal Sragen yang mendapat penghargaan sebagai Perempuan Cerdas Indonesia 2017. (Istimewa)

Advertisement

Delapan perempuan cerdas lainnya yang mendapat penghargaan dari KICI adalah penggerak pendidikan dasar DKI Jakarta Hadijah; aktivis kemanusiaan Ledokombo Jember, Jawa Timur, Farha Ciciek; perintis sagon bakar crispy asal Tangerang Selatan Irma Husnul Hotimah; buruh migran asal Semarang Novi Nurniasih; pelopor aneka ragam kue kering asal Bandung Hj. Rr. Ina Wiyandini; pendidik asal Maluku Karyati Vederubun; inspirator asal Rembang Saswati Ningrum, dan penggerak dan kreator ternak kambing etawa asal Rembang Nurul Azizah Khiriyah.

“Saya mendapat penghargaan itu mewakili Sragen dan Jawa Tengah. Awalnya saya dihubungi pejabat dari Pemprov Jateng agar mengirimkan biografi singkat dan aktivitas selama hidup serta mengabdi untuk kepentingan publik. Prestasi-prestasi saya juga diminta untuk ditampilkan. Saya pernah presentasi di Kementerian Pemberdayaan Perempuan pada 2002. Saya pernah diskusi dengan aktivis perempuan se-Asia Pasifik, dan kiprah lainnya,” ujar Sugiarsi saat bertemu Solopos.com di Sragen, Jumat (21/4/2017) siang.

Ketika menangani kasus pengarakan gadis di bawah umur di Karangmalang itu, nama Sugiarsi pun tercatat sebagai aktivis perempuan dunia di dokumen Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Sampai di usia 75 tahun, Sugiarsi bergerak sebagai aktivis di bidang ekonomi, hukum, hak asasi manusia (HAM), gender, dan advokasi perempuan.

Advertisement

“Mungkin semua itu yang menjadi pertimbangan tim juri dari Jakarta untuk memilih saya untuk mewakili Jawa Tengah sebagai Perempuan Cerdas Indonesia 2017,” ujarnya.

Sugiarsi mengaku tersentuh hatinya ketika melihat perjuangan Ririn Hanjar Susilowati yang juga aktivis HIV/AIDS. Dia mengapresiasi Ririn yang mengendarai motor sendiri dari Sragen ke Rembang untuk mendapat penghargaan itu.

Berdasarkan biografi singkat dari KICI, Ririn lahir di Sragen , 9 Agustus 1981. Single parent satu anak itu pernah berjuang hidup melawan penyakit sejak 2008. Kini, Ririn aktif di organisasi peduli HIV AIDS.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif