Soloraya
Jumat, 21 April 2017 - 00:10 WIB

INFRASTRUKTUR SOLO : Mal di Terminal Tirtonadi Batal Digarap Tahun Ini

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mobil terparkir di bagian atas Terminal Tirtonadi Solo yang sedianya untuk lahan komersial, Kamis (20/4/2017). (M. Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Solo, mal yang sedianya dibangun di atas Terminal Tirtonadi batal dibangun tahun ini.

Solopos.com, SOLO — Pembangunan lahan komersial setinggi empat lantai di atas Terminal Tirtonadi batal dilaksanakan oleh pemerintah pada 2017 ini.

Advertisement

Koordinator Terminal Tipe A Tirtonadi, Eko Agus Susanto, menyatakan pengerjaan fisik pembangunan lahan komersial di atas Terminal Tirtonadi tidak bisa dilakukan sesuai rencana mulai tahun ini.

Dia menjelaskan ada penyesuaian ketentuan yang harus dipatuhi setelah aset Terminal Tirtonadi sekarang diambil alih Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Eko menjelaskan lahan komersial boleh dibangun setelah aset terminal masuk neraca Kemenhub.

Advertisement

Dia menjelaskan ada penyesuaian ketentuan yang harus dipatuhi setelah aset Terminal Tirtonadi sekarang diambil alih Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Eko menjelaskan lahan komersial boleh dibangun setelah aset terminal masuk neraca Kemenhub.

“Mal boleh dibangun setelah aset terminal yang dulu dimiliki pemerintah daerah sudah masuk neraca Kemenhub. Sekarang Terminal Tirtonadi bukan lagi barang milik daerah [BMD] tapi barang milik negara [BMN]. Setelah masuk di neraca Kemenhub, aset terminal juga akan dicatat di Kementerian Keuangan. Setelah semua itu selesai, terminal baru bisa dibangun,” kata Eko saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (20/4/2017).

Eko optimistis pembangunan lahan komersial di atas Terminal Tirtonadi bisa digarap pada 2018. Dia mengaku telah menerima kejelasan terkait agenda lelang pengerjaan lahan komersial tersebut bakal dilakukan tahun ini.

Advertisement

“Sudah ada kejelasan tahun ini akan dilakukan lelang. Berati pasti akan ada pembangunan. Saya juga sudah dipanggil untuk membahas rencana pembangunan itu. Pembangunan belum bisa dilakukan segera karena dari BPK [Badan Pemeriksa Keuangan] juga merekomendasikan untuk aset kekayaan Terminal Tipe A dicatat dulu. Informasinya pada pekan depan ada tim yang akan memverifikasi data yang dilaporkan pemda terkait aset terminal,” terang Eko.

Berdasarkan informasi yang dia peroleh, Eko menuturkan lahan komersial di atas terminal bakal dibangun sesuai rencana awal terdiri atas mal dan pusat perbelanjaan. Mal akan di bangunan di atas bangunan terminal bagian tengah.

Sedangkan pusat perbelanjaan berbentuk kios-kios akan dibangun di terminal sisi timur dan barat. Dia mengatakan butuh dana Rp300 miliar untuk merealisasikan rencana itu.

Advertisement

Total lahan seluas 5 ha di terminal tidak seluruhnya dikembangkan untuk sektor komersial, melainkan 1 ha di antaranya dipakai sebagai lahan parkir. Rencana induk pengembangan Terminal Tirtonadi sudah disusun jauh-jauh hari sebelum terbit aturan Terminal Tipe A dikelola Kemenhub.

“Sejak awal Pemkot Solo memang berkukuh mempertahankan lokasi terminal di tengah kota agar tidak mati dan potensial dikembangkan di luar pelayanan transportasi. Kalau dulu pembangunan terkendala aset milik Pemkot atau diambil alih Kemenhub, sekarang sudah di Kemenhub tapi belum dicatat di neraca,” jelas Eko.

Wakil Ketua Bidang Advokasi dan Riset Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno, mendukung rencana pembangunan lahan komersial di atas Terminal Tirtonadi. Dia mengatakan sekarang sudah zamannya transit oriented development.

Advertisement

Djoko menilai terminal yang merupakan tempat transit harus dikembangkan sedemikian rupa. Terminal bukan hanya dikembangkan untuk pelayanan transportasi. Apalagi Terminal Tirtonadi termasuk terminal tersibuk di Indonesia yang dimasuki belasan ribu bus per hari.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif