Soloraya
Jumat, 21 April 2017 - 19:05 WIB

Ibu Negara Dirayu Siswa SMK, Presiden Jokowi Diminta Tak Cemburu

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri acara sosialisasi bahaya narkoba di Gor Manahan Solo, Jumat (21/4/2017). (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Ibu Negara Iriana Jokowi bermain ketoprak saat sosialisasi bahaya narkoba di GOR Manahan Solo.

Solopos.com, SOLO — Ribuan peserta sosialisasi bahaya narkoba, pornografi, dan kekerasan terhadap anak di Gedung Olahraga (GOR) Manahan Solo tertawa lepas setelah melihat Dito, 18, siswa Kelas XII SMKN 8 Solo merayu Ibu Negara Iriana Jokowi, Jumat (21/4/2017).

Advertisement

Dito berperan sebagai pacar Iriana Jokowi dalam pentas ketoprak selama 10 menit untuk menghibur 1.800 peserta sosialisasi bahaya narkoba di GOR Manahan. Peserta kegiatan ini berasal dari siswa SMK, SMA, dan SMP serta guru di Soloraya.

“Sayang, kamu memakai narkoba yah? Wajahmu kok pucat pasti pakai narkoba” ujar Dito dengan nada mesra.

Advertisement

“Sayang, kamu memakai narkoba yah? Wajahmu kok pucat pasti pakai narkoba” ujar Dito dengan nada mesra.

Kalimat rayuan tersebut sontak membuat semua peserta tertawa termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Maaf Bapak Presiden Jokowi, jangan cemburu kalau saya merayu Ibu Iriana,” kata Dito kepada Presiden Jokowi yang juga hadir dalam acara itu.

Perkataan Dito itu langsung disambut tepuk tangan meriah peserta. Selanjutnya Iriana mengatakan, “Saya tidak pakai narkoba, wajah saya pucat karena kurang tidur dan tidak punya pulsa.”

Advertisement

Istri Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla, Mufidah, juga hadir dalam acara itu. Begitu juga Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, serta sejumlah istri menteri kabinet kerja.

Jokowi dan rombongan tiba di GOR Manahan pukul 09.30 WIB dengan memakai baju batik warna cokelat lengan panjang. Presiden ketujuh RI tersebut didampingi istrinya Iriana Jokowi yang memaki baju kebaya warna merah.

Presiden Jokowi juga membagi-bagikan sepeda kepada peserta yang bisa menjawab pertanyaan soal tujuh suku di Indonesia. Selain itu, Jokowi dalam sosialisasi itu menyinggung soal masih banyaknya bandar narkoba di Indonesia.

Advertisement

Jokowi mengatakan setiap hari 40-50 orang meninggal dunia karena narkoba. Ia meminta kepada semua daerah untuk bergerak memberantas narkoba tanpa harus menunggu dari pusat.

“Kami sudah mengeksekusi mati bandar narkoba sebanyak 18 orang selama dua tahun. Namun, jumlah bandar narkoba tidak berkurang,” kata dia.

Mantan Wali Kota Solo ini menambahkan sosialisasi dengan melibatkan anak muda sangat penting karena mereka generasi penerus bangsa. Ia meminta semua peserta yang hadir untuk melindungi keluarganya dari bahaya narkoba. Sosialisasi ini diselenggarakan oleh  Polda Jateng dan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jateng.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif