SOLOPOS.COM - Sejarawan asal Inggris Peter Carey (kiri) bersama Kepala Grup Advisory dan Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra (kanan) dan guru besar Ilmu Sejarah Universitas Diponegoro Singgih Tri Sulistiyono (tengah) saat bedah buku Takdir: Riwayat Pangeran Diponegoro (1785-1855), di Kota Semarang, Jateng, Kamis (20/4/2017). (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)
Buku baru Riwayat Pangeran Diponegoro dibedah.
Sejarawan asal Inggris Peter Carey (kiri) bersama Kepala Grup Advisory dan Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra (kanan) dan guru besar Ilmu Sejarah Universitas Diponegoro Singgih Tri Sulistiyono (tengah) saat bedah buku Takdir: Riwayat Pangeran Diponegoro (1785-1855), di Kota Semarang, Jateng, Kamis (20/4/2017). (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)
Sejarawan asal Inggris Peter Carey menyusun buku sejarah Pangeran Diponegoro berjudul Takdir: Riwayat Pangeran Diponegoro (1785-1855) berdasarkan disertasinya. Buku setebal 434 halaman itu, Kamis (20/4/2017), dibedah sendiri oleh penulisnya dalam kegiatan yang diselenggarakan Perpustakaan Bank Indonesia di Kota Semarang. Peter Carey dalam acara itu didampingi Kepala Grup Advisory dan Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra dan guru besar Ilmu Sejarah Universitas Diponegoro Singgih Tri Sulistiyono.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Berita Terkait
Hanya Untuk Anda
Inspiratif & Informatif