Bandara Kulonprogo dipersiapkan sedemikian rupa agar ramah terhadap setiap kelompok masyarakat.
Harianjogja.com, JOGJA — Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat (BPPM) DIY membentuk tim guna mendorong adanya fasilitas di New Yogyakarta International Airport (NYIA) Kulonprogo lebih ramah terhadap kelompok rentan. Tim tersebut direncanakan memberikan masukan kepada pihak terkait yang mengurus proyek pembangunan bandara tersebut.
Sekretaris BPPM DIY Carolina Radiastuty menjelaskan, pihaknya mulai melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait dengan pembangunan NYIA seperti PT Angkasa Pura I dan dinas terkait hingga PT KAI, Organda DIY dalam kaitan mengadvokasi adanya fasilitas yang memadai bagi kelompok rentan. Kelompok rentan tersebut antara lain, penyandang disabilitas, anak, perempuan dan lansia. Ia berharap pembangunan kawasan NYIA yang dilaksanakan secara terpadu bisa lebih ramah dengan kelompok rentan tersebut.
“Kami sudah mulai sejak awal koordinasi dengan semua stakeholder terkait NYIA, dengan API, termasuk angkutan umum Trans Jogja, Damri, PT KAI, Organda, dinas PU berkaitan dengan infrastruktur termasuk SKPD terkait dengan itu perhubungan. Kami berikan advokasi agar perencanaan di NYIA bisa terpadu, bandara yang ramah terhadap peremuan, anak, difabel dan lansia,” ungkap Carolina, Jumat (21/4/2017).
Pihak mendorong perencanaan itu, mengingat fakta yang terjadi di Bandara Adisutjipto justru tidak ramah dengan kelompok rentan. Belum ada fasilitas laktasi serta dukungan bagi penyandangan disabilitas.
“Mumpung ini belum mulai, kami advokasi itu, belum terlanjur, Adisutjipto ini kan nggak ramah [terhadap kelompok rentan,” ujarnya.