Lifestyle
Jumat, 21 April 2017 - 21:20 WIB

Anda Kurus? Mungkin Anda Depresi

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi depresi (www.mentalhealth.com)

Penelitian terbaru mengenai hubungan depresi dengan bentuk tubuh yang kurus.

Harianjogja.com, SEOUL — Penelitian terbaru yang dilakukan Fakultas Kedokteran Seoul National University (SNU) menemukan hubungan antara bentuk tubuh yang kurus dengan tingkat stres.

Advertisement

Dailymail, Kamis (20/4/2017) menyatakan perempuan dan laki-laki yang terlampau kurus ternyata memiliki kelainan mental. Namun, belum dapat diketahui secara pasti apakah kurus mengakibatkan depresi atau karena selera makan berkurang atau karena yang bersangkuyan terlalu mudah untuk kurus. Riset ini juga menemukan hubungan antara obesitas dan depresi pada perempuan.

Peneliti dari SNU menganalisa data dari 183 kajian. Dari sekian hasil, seseorang yang mengalami obesitas memiliki tingkat risiko depresi yang lebih tinggi. Sehingga semakin gemuk Anda, semakin Anda merasa menderita.

“Keduanya, kurus dan obesitas memiliki potensi depresi yang meningkat. Dalam praktik klinik, dokter seharusnya memberikan perhatian pada mental pasien yang kurus. Sementara, perempuan dengan berat badan berlebih dan populasi obesitas juga sebaiknya diperhatikan karena mereka mungkin mengalami depresi,” kata peneliti.

Advertisement

Adapun riset sebelumnya menunjukkan laki-laki lebih mudah untuk gemuk daripada perempuan.

“Tubuh perenpuan yang kurus memiliki efek lebih besar bagi perempuan daripada laki-laki. Fakta ini yang mengakibatkan perempuan menderita sehingga berubah menjadi stres. Sementara, laki-laki yang bertubuh gemuk memiliki risiko depresi yang lebih kecil.”

Penemuan ini menjadi bahan pertimbangan penting untuk kelainan kesehatan mental.

Advertisement

Agnes Ayton, Wakil Kepala Fakultas Kelainan Makan dari Psikiater Royal College menyampaikan,”Riset ini menunjukkan nutrisi yang optimal memegang peranan penting secara fisik dan mental. Keduanya, terlalu gemuk atau kurus berhubungan erat dengan depresi.”

“Penemuan terpenting dari riset ini adalah orang yang kelainan makan seringkali berpikir kehilangan berat badan akan meningkatkan kebahagian. Penelitian ini menunjukkan sisi lain dan kekurangan nutrisi mempengaruhi suasana hati. Menjaga berat badan proporsional penting untuk kesehatan mental.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif