Jateng
Jumat, 21 April 2017 - 19:50 WIB

AGENDA SEMARANG : Dugderan 2017 Tanpa Wahana Permainan

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana karnaval Dugderan menyongsong Ramadan di Kota Semarang. (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Agenda rutin Kota Semarang menjelang datangnya bulan Ramadan, Dugderan 2017, tak lagi dimeriahkan permainan anak-anak.

Semarangpos.com, SEMARANG — Dugderan, agenda tradisional Kota Semarang dalam menyambut puasa bulan Ramadan kembali digelar tahun 2017. Sayangnya, pasar rakyat itu tidak lagi dilengkapi dengan wahana permainan anak-anak.

Advertisement

“Ya, biasanya kan ada permainan anak-anak, seperti bianglala dan komidi putar di pasar rakyat Dugderan,” aku Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Fajar Purwoto di Kota Semarang, Jumat (21/4/2017). Namun, kata dia, untuk tahun 2017 ini, agenda rutin tahunan Kota Semarang itu tidak lagi dimeriahkan permainan anak-anak di Dugderan seperti dahulu.

Ketiadaan wahana-wahana permainan dalam agenda tradisional Kota Semarang dalam menyambut Ramadan 2017 itu karena lahan yang tersedia di dekat bangunan Pasar Johar Semarang yang bekas terbakar sangat terbatas. Padahal, keberadaan wahana permainan anak-anak itu selama ini menyita tempat yang cukup luas.

Karena itulah diputuskan untuk sementara waktu, wahana-wahana permainan itu untuk sementara ditiadakan demi memberi kesempatan bagi para pedagang “tiban”. Pada tahun ini, imbuh dia, pasar rakyat Dugderan akan menempati kawasan bekas Alun-Alun Masjid Agung Semarang alias Masjid Kauman hingga samping Hotel Metro dan Jalan Agus Salim Semarang.

Advertisement

Meski tidak ada wahana permainan anak-anak, dia meyakini tidak akan memengaruhi kemeriahan Dugderan tahun ini karena para pedagang beraneka mainan anak-anak, termasuk gerabah juga tetap ada. “Kami juga akan isi Dugderan dengan pementasan musik dangdut yang mengundang artis lokal. Kemeriahan menjelang Dugderan sekarang ini mulai tampak, seperti berdatangannya pedagang gerabah,” katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Semarang Umi Surotud Diniyah mengingatkan seluruh pihak terkait untuk menyinergikan tugas pokok dan fungsinya agar perayaan Dugderan tetap lestari. Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan Dugderan merupakan tradisi turun-temurun dengan puncaknya pada satu hari sebelum masuk bulan puasa yang harus terus dilestarikan.

“Tentunya, kami harapkan kelestarian tradisi dugderan ini tertata dengan baik dan rapi. Harus diatur agar pedagang tertib dan teratur agar jangan sampai mengganggu pemakai jalan,” katanya terkait agenda tradisional Kota Semarang dalam menyambut ramadan 2017 ini.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif