Jogja
Kamis, 20 April 2017 - 04:22 WIB

UMKM JOGJA : Seribu Batik Jumputan di Celeban

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suharni berfoto di depan kain batik jumputan hasil produksinya pada Selasa (18/4/2017). ( I Ketut Sawitra Mustika/JIBI/Harian Jogja)

UMKM Jogja, masyarakat di Celeban digerakan memproduksi jumputan.

Harianjogja.com, JOGJA — Kampung Celeban, Kelurahan Tahunan, Umbulharjo, sejak beberapa tahun terakhir berusaha membuat batik jumputan menjadi sesuatu yang diperhitungkan. Dan mereka tidak bisa dikatakan gagal.

Advertisement

Mini Budiyono, salah satu pembuat batik jumputan di Kampung Celeban, mengisahkan kepada Harianjogja.com bagaimana awal mula kampungnya bisa menjadi sentra batik jumputan. Menurutnya, semua berawal dari pelatihan yang diadakan oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan [LPMK] Kelurahan Tahunan pada akhir 2010.

Pada pelatihan yang berlangsung selama tiga hari tersebut, para peserta yang mayoritas merupakan ibu rumah tangga diajari berbagai teknik seperti merancang motif, menggambar, mengikat, menjimpit, menjumput, dan pewarnaan. Menjelang pelatihan berakhir, para peserta, imbuh Mini, diberikan tugas untuk membuat baju menggunakan batik jumput yang telah mereka hasilkan.

“Kami kemudian melakukan fashion show menggunakan baju yang kami buat sendiri,” katanya sambil tertawa saat ditemui di rumahnya yang berada di Kampung Celeban.

Advertisement

Setelah pelatihan selesai, ke-28 warga yang ikut serta dalam pelatihan kemudian mendapatkan bimbingan, bantuan dana, dan akses pameran selama tiga tahun dari Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan Kota Jogja. 28 warga Kampung Celaban ini kemudian membentuk kelompok yang bernama Batik Jumputan Batikan.

Menurut Mini, batik Jumputan Jogja, khususnya yang berasal dari Kampung Celeban punya cirri khas yang tidak dimiliki batik jumputan dari daerah lain semisal Solo dan Palembang. Batik Jumputan Jogja, tambahnya punya “pecahan warna” yang lebih oke. Selain itu, ia mengatakan, batik jumputan produksi Kampung Celeban juga punya motif yang beragam, tak hanya bulatan kecil semata tapi juga ada motif daun, bunga, dan hewan.

Dengan semakin populernya batik jumputan, Mini mengatakan, banyak kampung-kampung lain yang kemudian mengadakan pelatihan bagi warganya. Pengerajin Kampung Celeban, yang mini klaim sebagai perintis, kemudian jadi sering diundang untuk mengisi pelatihan.

Advertisement

Mini sendiri menjual produk-produknya di rumah dan secara on line di Qlava.com. Kain batik yang dijual Mini harganya berkisar mulai dari Rp100.000 sampai Rp400.000. Dalam sehari ia mengaku bisa menjual 2 kain batik. Tapi pendapatan terbesarnya ia peroleh dari pesanan kanto-kantor pemerintah dan swasta.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif