Soloraya
Kamis, 20 April 2017 - 23:35 WIB

Soal Saldo Tabungan PNS Sragen Hilang, Polisi Sarankan Ganti PIN ATM Setelah Transaksi

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi mesin ATM (Dok/JIBI/Bisnis)

Polisi menyarankan masyarakat mengganti PIN ATM setelah transaksi agar saldo tidak hilang.

Solopos.com, SRAGEN — Kasat Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres Sragen AKP Supadi mengimbau nasabah perbankan rutin mengganti personal identification number (PIN) ATM setelah bertransaksi.

Advertisement

Imbauan itu disampaikan AKP Supadi menyusul munculnya kasus hilangnya saldo tabungan milik nasabah Bank Jateng atas nama Ine Marliah belum lama ini. Supadi menjelaskan selama dia bertugas di Sragen, dia belum pernah mengungkap kasus sindikat penggandaan kartu ATM.

Meski begitu, berdasar pengalaman dia di bidang penyidikan kasus kejahatan, ada banyak ruang ATM yang dipasangi alat penyadap. Alat itu bisa merekam PIN maupun nomor seri kartu ATM.

“Pelaku punya banyak cara untuk mengelabui calon korban. Alat itu bisa dipasang di balik stiker pengaduan, diganjal pada tempat tersembunyi dan lain-lain. Makanya kami mengimbau supaya PIN diganti setelah bertransaksi. Kita harus tetap cerdas sebagai nasabah,” terang AKP Supadi kepada Solopos.com, Kamis (20/4/2017).

Advertisement

Terpisah, Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso mengatakan penanganan kasus hilangnya saldo tabungan milik Ine Marliah, PNS di lingkungan Dinas Sosial Sragen, masih dalam tahap penyelidikan. Hingga kini, polisi masih mengumpulkan informasi dari Ine Marliah dan Bank Jateng. (Baca juga: Soal Tabungan PNS Sragen Hilang di Bank Jateng, Ini Kata OJK)

“Ini kasus pertama [yang dilaporkan ke polisi] di Sragen. Info awal yang kami terima, tempat kejadian perkaranya ada di Jawa Timur,” jelas Kapolres.

Sementara itu, informasi terkait hilangnya saldo tabungan Ine membuat kalangan PNS Sragen resah. Mereka khawatir saldo tabungan mereka juga bakal hilang. Jika keamanan saldo nasabah bisa dijebol, mereka sudah ancang-ancang ingin menarik tabungan dari bank.

Advertisement

“Resah itu sudah pasti. Kabarnya sudah ada rencana mau menutup rekening di bank secara bersamaan,” kata Handoko, salah seorang PNS di Dinsos Sragen.

Sementara itu, Wawan, salah seorang PNS di lingkungan Setda Sragen, mengaku sempat kehilangan uang Rp27 juta dari rekening atas nama bapaknya yang sudah berusia 80 tahun. Dia mengadukan hilangnya uang itu ke Bank Jateng.

Dari Bank Jateng dia mendapat rekening koran yang menyebut saldo tabungan bapaknya diambil orang setiap Senin dan Kamis. “Saya sempat curiga mengapa hilangnya saldo tabungan itu setiap Senin dan Kamis. Padahal, setiap hari bapak seorang diri di rumah. Setiap Senin dan Kamis memang ada pembantu yang membersihkan rumah. Setelah saya temui, dia [pembantu] mengakui kesalahannya telah mengambil uang milik ayah saya. Jadi, hilangnya saldo itu bukan karena kecerobohan Bank Jateng. Saya sudah meminta maaf kepada Bank Jateng karena rumor hilangnya saldo milik ayah saya sudah beredar ke mana-mana,” paparnya saat dihubungi Solopos.com.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif