Jogja
Kamis, 20 April 2017 - 18:55 WIB

Selama 3 Jam, Warga Binaan Rutan Wonosari Membaca Al Quran

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi membaca Alquran (www.ndtv.com)

Puluhan warga binaan atau narapidana (napi) di Rumah Tahanan (rutan) Kelas II B Wonosari melantunkan ayat – ayat suci Al Quran

 

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Puluhan warga binaan atau narapidana (napi) di Rumah Tahanan (rutan) Kelas II B Wonosari melantunkan ayat – ayat suci Al Quran secara bersama – sama pada Kamis (20/4/2017).

Kegiatan itu merupakan bagian dari pemecehan rekor Muri khataman Al-Qur’an ter banyak di dalam Rutan.

Advertisement

Kegiatan itu merupakan bagian dari pemecehan rekor Muri khataman Al-Qur’an ter banyak di dalam Rutan.

Kegiatan yang berlangsung di masjid komplek Rutan tersebut merupakan bagian dari pemecahan rekor muri khataman Al-Qur’an oleh warga binaan pemasyarakat yang dilakukan serentak di seluruh Indonesia.

Menurut Kepala Rutan Klas II B Wonosari, Edy Junaedi mengatakan bahwa pemecahan rekor Muri ini merupakan bagian kegiatan dalam rangkaian peringatan HUT ke-53 Pemasyarakatan.

Advertisement

Kegiatan khataman Al-Qur’an dilakukan dengan melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an secara bersama–sama. Para warga binaan yang ada, mendapatkan pembagian bacaan Al-Qur’an sesuai dengan juz yang sudah ditentukan.

Selama tiga jam para warga binaan tidak henti-hentinya melantunkan ayat suci secara serentak.

“Bagi warga binaan yang tidak bisa membaca Al-Qur’an, diminta untuk mendengarkan lantunan ayat suci itu bersama – sama. Karena kegiatan ini berlangsung secara serentak di Indonesia, maka semua aktivitas kegiatan ini juga disiarkan secara langsung melalui sambungan internet,” kata Edy.

Advertisement

Diakui, tidak mudah dalam menganjarkan Al-Qur’an kepada warga binaan yang ada, sebab terdapat sejumlah warga binaan yang sama sekali belum pernah membaca Al-Qur’an.

Untuk inilah kegiatan ini tidak hanya terhenti karena ada pemecahan rekor Muri, namun pembelajaran akan dilakukan secara rutin, termasuk bagi warga binaan yang belum bisa membaca Al-Qur’an.

“Dengan upaya itu diharapkan semua warga binaan yang beragama Islam, bisa fasih dalam melantunkan ayat suci Al-Qur’an,” ungkapnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif