Jogja
Kamis, 20 April 2017 - 08:22 WIB

PETERNAKAN KULONPROGO : Impor Daging Kerbau vs Swasembada Daging

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang peternak memberikan pakan untuk sapi di Dusun Blimbing, Desa Sukoreno, Kecamatan Sentolo, Kulonprogo, Rabu (19/4/2017). (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Peternakan Kulonprogo terganggu dengan isu impor daging sapi

Harianjogja.com, KULONPROGO — Kebijakan pemerintah melakukan impor daging kerbau meresahkan kalangan peternak lokal. Harga jual daging impor yang jauh lebih murah dinilai dapat memicu persaingan tidak sehat dan membuat mereka merugi.

Advertisement

Baca Juga : PETERNAKAN KULONPROGO : Impor Daging Resahkan Peternak Lokal

Olan juga menilai kebijakan impor daging kerbau bertolak belakang dengan swasembada daging yang dicanangkan pada 2016 lalu. Padahal pemerintah juga sudah memberikan banyak bantuan kepada peternak untuk menyukseskan program tersebut.

“Harapan kami sebagai pelaku usaha di bidang peternakan, pemerintah harus lebih bijak dalam menyikapi masalah ini. Kalau bisa, impor dagingnya pending [tunda] dulu,” ungkap peternak bernama Olan Suparlan, Rabu (1/4/2017)

Advertisement

Sementara itu harga daging sapi di Pasar Wates Kulonprogo terpantau mencapai Rp110.000 per kg. Seorang pedagang, Yuli mengaku tidak tahu harus berkomentar apa soal impor daging. Namun, dia menilai harga daging lokal saat ini masih terbilang normal dan cenderung stabil selama beberapa waktu terakhir.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif