Jatim
Kamis, 20 April 2017 - 18:05 WIB

LONGSOR PONOROGO : Desa Banaran Siaga Setelah Banjir Bandang, Petugas Buat Sodetan

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu rumah di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, yang hanyut dan tertimbun tanah yang terbawa banjir bandang di lokasi longsor, Rabu (19/4/2017). (Istimewa/BPBD Ponorogo)

Longsor Ponorogo, setelah banjir bandang menerjang lokasi tanah longsor Banaran, kini petugas membuat jalur air di lokasi itu.

Madiunpos.com, PONOROGO — Pascabanjir bandang di lokasi bencana tanah longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Rabu (19/4/2017) sore, tim relokasi fokus membuat jalur air yang datang dalam skala besar di lokasi tanah longsor.

Advertisement

Pembuatan jalur air bertujuan supaya arus air yang datang dalam skala besar bisa keluar sesuai jalur dan tidak menerabas ke lokasi lain.

Kapolres Ponorogo, AKBP Suryo Sudarmadi, mengatakan banjir bandang yang terjadi Rabu lalu telah menghanyutkan tiga rumah yang ada di sekitar sektor D. Banjir bandang yang membawa material lumpur tersebut juga menimbun tiga rumah itu. (baca: Banjir Terjang Desa Banaran, 3 Rumah Hanyut dan Tertimbun Tanah)

Dia menyampaikan dalam bencana tersebut tidak ada korban jiwa maupun luka karena sebelumnya tiga rumah itu telah dikosongkan penghuninya. “Gak ada korban jiwa. Penghuninya kan sudah mengungsi sejak bencana ini terjadi,” jelas dia di gedung DPRD Kabupaten Ponorogo, Kamis (20/4/2017).

Advertisement

Suryo menyampaikan tim relokasi bencana di Desa Banaran saat ini fokus membuat sodetan untuk jalan air. Selain itu sungai yang ada di sektor D saat ini proses pembukaan. Petugas membersihkan material longsoran yang menutup sungai itu.

“Di lokasi bencana saat ini masih rawan dan statusnua siaga 1,” jelas Suryo.

Lebih lanjut, dia menuturkan saat ini seluruh lokasi bencana tanah longsor di Desa Banaran dipasangi tanda peringatan bahaya dan di sektor D tidak boleh digunakan untuk melintas.

Advertisement

Polisi setiap hari menerjunkan 40 personel yang ditempatkan di sektor A hingga sektor D. Polisi bertugas untuk memantau kondisi dan pergerakan tanah di lokasi. Selain itu, petugas ini juga membantu tim relokasi untuk pemulihan desa tersebut.

“Petugas juga menghalau ketika ada warga yang ingin datang ke lokasi hanya untuk menonton lokasi bencana. Karena lokasinya memang masih rawan, jadi petugas juga ikut menghalau warga,” jelas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif