Soloraya
Kamis, 20 April 2017 - 11:35 WIB

INFRASTRUKTUR SRAGEN : Jembatan Barong Diresmikan Mei 2017, Perahu Warga Jadi Sarana Wisata

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sebuah crane milik PT Bima Agung Semarang tenggelam di perairan WKO saat digunakan membangun Jembatan Barong di Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, Sabtu (18/3/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Sragen yakni jembatan barong diresmikan Mei mendatang.

Solopos.com, SRAGEN — Pemerintah Kabupaten Sragen berencana meresmikan Jembatan Barong yang menghubungkan Objek Wisata Gunung Kemukus di Desa Pendem Kecamatan Sumberlawang pada 24 Mei mendatang.

Advertisement

Peresmian jembatan yang dibangun dengan total dana Rp15,7 miliar selama dua tahun anggaran itu akan dimeriahkan pertunjukan wayang kulit. Hal itu dikemukakan Camat Sumberlawang, Susilohono, saat ditemui wartawan di Sumberlawang, Selasa (18/4/2017).

Meski sempat molor, pembangunan fisik jembatan yang melintasi Kedung Uter yang menjadi bagian Waduk Kedung Ombo itu sudah selesai 100%. “Jembatan ini akan diresmikan pada saat perayaan Hari Ulang Tahun Kabupaten Sragen Mei mendatang,” papar Susilohono.

Susilohono menjamin pembangunan Jembatan Barong itu tidak akan mematikan perekonomian warga setempat yang membuka jasa penyeberangan dengan perahu.

Advertisement

Menurutnya, perahu-perahu itu akan beralih fungsi dari sarana transportasi tradisional menjadi sarana wisata air. “Di sana ada banyak perahu milik warga sekitar. Mereka tidak akan kehilangan pekerjaan karena pembangunan Jembatan Barong,” terang Susilohono.

Dalam waktu dekat, kata Susilohono, Pemkab Sragen akan mencanangkan Pendem sebagai Desa Wisata bernuansa religi. Keberadaan Makam Pangeran Samodro berikut upacara adat Kirab Larap Selambu atau Kelambu sudah menjadi daya tarik wisatawan. Rencananya, Pemkab bakal melengkapi wahana permainan air guna mendukung objek wisata religi itu.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sragen mengusulkan pembangunan Islamic Center di area Gunung Kemukus. Keberadaan Islamic Center itu diharapkan bisa membuang kesan miring Gunung Kemukus. Meski sejumlah tempat karaoke sudah ditutup, praktik prostitusi di Gunung Kemukus kembali menjamur.

Advertisement

“Masih banyaknya PSK yang berkeliaran di lokasi menandakan masih ada praktik prostitusi di sana. Pendirian Islamic Center bisa menjadi solusi untuk menetralkan Gunung Kemukus dari para PSK,” terang Sekretaris MUI Sragen Muh. Fadlan saat ditemui di kesempatan terpisah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif