Jogja
Rabu, 19 April 2017 - 07:23 WIB

LONGSOR GUNUNGKIDUL : Paska-Longsor Ngawen, Aktivitas Pertambangan Sepi

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sebuah alat berat menarik truk yang terjebak material longsoran yang terjadi di Dusun Jentir, Sambirejo, Ngawen. Sabtu (4/3/2017). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Longsor Gunungkidul, tersangka merupakan anak korban tewas.

Harianjogja.com, JOGJA – Warga Dusun Jentir, Sambirejo, Ngawen khawatir bencana longsor susulan terjadi. Hal tersebut mengakibatkan warga mengungsi sementara waktu.

Advertisement

Kepala Desa Sambirejo Yuliasih Dwi Martini mengakui setelah longsor di Bukit Jentir, Ngawen di sekitar lokasi sepi dari aktivitas penambangan. Di lokasi tersebut, juga terdapat beberapa truk dan alat berat yang diamankan polisi sebagai barang bukti untuk kepentingan penyelidikan.

Baca Juga : LONGSOR GUNUNGKIDUL : Kasus Ngawen, Polisi Masih Lengkapi Berkas Tersangka Gombel

“Selain aktivitas tambang yang berhenti, warga di sekitar lokasi juga sudah melakukan kegiatan seperti biasa,” katanya, Selasa (18/4/2017)

Advertisement

Menurut Yuliasih, sebelum adanya pengeprasan batu oleh tim BPBD, puluhan warga sempat khawatir akan adanya longsor susulan. Akibatnya banyak warga yang mengungsi di Balai Dusun Jentir demi alasan keamanan.

“Kondisi ini berlangsung hingga beberapa hari, tapi setelah batu di atas bukit dikepras, warga sudah kembali ke rumah masing-masing,” ungkapnya.

Kasus tambang illegal di Ngawen mencuat tidak lepas adanya adanya musibah runtuhnya bukit Gunung Butak pada Jumat (3/3/2017). Diduga runtuhnya bukit tersebut karena aktivtas penambangan di sekitar lokasi. Peristiwa nahas ini memakan korban sepajang suami istri Manto Miyarjo-Tugiyem yang tertimbun material longsoran.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif