News
Rabu, 19 April 2017 - 21:30 WIB

Karena Layang-Layang, PLN Kalbar Merugi Rp6,68 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemasangan kabel tambahan PLN. (JIBI/Solopos/Antara/R Rekotomo)

PLN Kalbar merugi Rp6,68 miliar gara-gara benang layang-layang.

Solopos.com, PONTIANAK — Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengalami kerugian senilai Rp6,68 miliar akibat rusaknya transmisi jaringan listrik di Kalimantan Barat. Kerusakan yang disebabkan tali layang-layang itu terdiri atas Rp5,08 miliar dari listrik yang tidak terjual dan Rp1,6 kerusakan alat.

Advertisement

Manajer PLN Area Panyaluran dan Pengatur Beban (AP2B) Kalbar Ricky Cahya Andrian mengatakan kerugian yang dialami sejak 3 tahun lalu itu membuat perusahaan terpaksa mengeluarkan biaya besar untuk perbaikan. “Layang-layang mengganggu jaringan listrik karena untuk mendistribusikan listrik bagi masyarakat. Biaya perbaikan tidak sedikit,” kata Ricky kepada Bisnis/JIBI, Rabu (19/4/2017).

Dia mengatakan, gangguan akibat terkena tali kawat permainan layang-layang menyebabkan kerusakan pada gardu induk, meliputi gardu Induk Siantan dan Sungai Raya, Desa Kapur, Parit Mayor, Saigon, Panglima Aim, Ya’m Sabran, Selat Panjang, 28 Oktober, Budi Utomo, Tugu Khatulistiwa, Kebangkitan Nasional, dan Batu Layang.

Gangguan selama 2016 itu terdiri atas 15 gangguan pada Januari, 22 gangguan pada Februari, 30 gangguan pada Maret, 46 gangguan pada April, 58 gangguan pada Mei, 44 gangguan pada Juni, 43 gangguan pada Juli, 89 gangguan pada Agustus, 35 gangguan pada September, 33 gangguan pada Oktober, dan November serta Desember masing-masing 16 gangguan.

Advertisement

“Sedangkan dari gangguan layang-layang pada listrik umumnya terjadi pada pukul 17.00 WIB dengan 167 gangguan, pukul 16.00 WIB ada 154 gangguan, pukul 15.00 WIB ada 50 gangguan, pukul 14.00 WIB ada 23 gangguan, dan pukul 18.00 WIB ada 15 gangguan,” tuturnya.

Dia minta pemerintah daerah tegas menjatuhi hukuman kepada pemain layang-layang dan sekaligus minta kepada masyarakat supaya tidak bermain layang-layang lagi di dekat instalasi kabel.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif