SOLOPOS.COM - Juventus vs Barcelona (JIBI/Reuters/Alessandro Bianchi)
Barcelona vs Juventus tersaji di Liga Champions.
Solopos.com, BARCELONA – Kiprah Barcelona di Liga Champions dinilai sudah habis setelah dipaksanya menyerah 0-3 dari Juventus pada leg pertama perempatfinal, tengah pekan lalu.
Tuntutan membalikkan ketertinggalan tiga gol sebenarnya bukan misi mustahil bagi tim sekelas Barcelona. Apalagi, Lionel Messi dkk. telah membuktikan berhasil membalikkan kekalahan 0-4 pada babak 16 besar melawan Paris Saint-Germain (PSG). Barcelona sukses menorehkan comeback tergila dalam sejarah Liga Champions dengan gantian menggebuk PSG 6-1 di Camp Nou untuk memastikan lolos ke perempatfinal dengan agregat 6-5.
Tapi, kali ini peluang Barcelona untuk membalikkan keadaan 0-3 dari Juventus dipercaya akan lebih sulit ketimbang saat mengejar defisit empat gol melawan PSG. Juventus yang berpengalaman meraih dua trofi Liga Champions bukanlah tim semenjana. Mereka juga diperkuat sederet bintang yang memiliki jam terbang tinggi di pentas Eropa. Belum lagi, sebagai wakil Italia, Juventus, akan menyiapkan pertahanan gerendel alias catenacio untuk menahan gempurang serangan Barcelona.
Namun istilah menyerah tidak ada dalam kamus Blaugrana, julukan Barcelona. Tim yang diarsiteki Luis Enrique tersebut akan berjuang hingga titik darah penghabisan ketika gantian menjamu Juventus pada leg kedua perempatfinal di Camp Nou, Barcelona, Kamis (20/4/2017) pukul 01.45 WIB.
“Kami harus percaya bahwa kami bisa melakukannya. Pada suatu hari, ayahku bilang kepadaku, ada hal yang harus tetap ada di kepalaku, dan saya pikir itu benar. Di depan, kami tim yang berbeda, namun Barcelona masih tetap sama. Dan kami akan melakukannya,” koar Neymar, seperti dilansir Reuters, Selasa (18/4/2017).
“Kami sudah membuktikannya sekali [saat melawan PSG] dan kami bisa melakukan kali keduanya. Kami akan mengerahkan segala semaksimal mungkin dan absolut. Jika segalanya berjalan lancar, maka akan ada comeback berikutnya. Saya percaya dengan tim dan kekuatan kami. Semuanya siap, jadi kami nothing to lose dan akan mempertaruhkan segalanya.”
Kembalinya gelandang Sergio Busquets ke skuat Barcelona setelah bebas dari sanksi bisa menjadi kunci raksasa Catalan membalaskan dendam atas Bianconeri, julukan Juventus. Tanpa Busquets, lini tengah Barcelona seakan lowong dalam bentrok pada leg pertama di Turin. Busquets bisa kembali menjadi jenderal dan pengatur ritme permainan Blaugrana bersama Andres Iniesta dan Ivan Rakitic dalam formasi 4-3-3
Enrique bisa saja menggunakan formasi 3-4-3 untuk meladeni Juve. Hanya, Enrique harus berhati-hati jika ingin kembali menggunakan formasi back-three. Dalam duel di Turin, skema tiga bek Barca memberi celah bagi pemain Juventus, seperti Juan Cuadrado dan Mario Mandzukic, untuk menggencarkan serangan balik dari sayap.
Juventus yang sudah di atas angin pun enggan meremehkan Barcelona. Apalagi, Barcelona sudah berpengalaman menorehkan comeback sensasional di pentas Eropa. Selain menyingkirkan PSG, raksasa Catalan pernah bangkit mengejar selisih tiga gol yakni saat menyingkirkan Ipswich Town pada 1977/1978, Anderlecht pada 1978/1979, dan mengalahkan Gothenberg pada 1985/1986. Barcelona bisa menyamakan kedudukan pada leg kedua dan memastikan lolos ke babak berikutnya setelah menang adu penalti.
Di sisi lain, Barcelona sangat tangguh di Camp Nou. Mereka meraih streak kemenangan dalam 15 laga kandang di Eropa. Hanya sekali kemenangan lagi, mereka akan menyamai rekor Bayern Munchen yang membukukan 16 partai home di Allianz Arena sebelum dipecundangi Real Madrid 1-2 pada leg pertama perempat final lalu.
Tapi Juventus juga bukan tipe tim yang gerogi ketika turun di markas lawan. Bianconeri selalu menang dalam empat laga away mereka di Liga Champions musim ini, dengan menorehkan tiga clean sheet, kebobolan satu gol, dan memborong 10 gol!