Jogja
Senin, 17 April 2017 - 12:20 WIB

WISATA KULONPROGO : Pelaku Wisata Mesti Belajar Bahasa Asing

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penumpang perahu wisata di Waduk Sermo saat ini juga dilengkapi dengan life jacket demi pertimbangan keamanan, Selasa (27/12/2016). (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Wisata Kulonprogo terus dibenahi

Harianjogja.com, KULONPROGO-Pelaku wisata dituntut meningkatkan kompetensi berbahasa asing. Hal itu dinilai dapat menambah daya tarik Kulonprogo bagi wisatawan mancanegara.

Advertisement

Kepala Seksi Pengembangan Kapasitas dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata (Dinpar) Kabupaten Kulonprogo, Kuat Tri Utomo mengatakan, kualitas sumber daya manusia (SDM) memegang peran penting dalam upaya pengembangan sektor pariwisata.

Dia berpendapat, pelaku wisata lokal mesti siap dengan berbagai tuntutan demi memberikan pelayanan prima. “Salah satunya adalah meningkatkan kemampuan berbahasa asing, paling tidak bahasa Inggris,” ujar Kuat, Minggu (16/4/2017).

Kuat memaparkan, wisatawan yang berdatangan tidak hanya berasal dari kalangan domestik saja. Pengunjung asal negara lain juga mulai tertarik mengeksplorasi keindahan obyek-obyek wisata di Kulonprogo. Jumlah mereka diyakini bakal bertambah signifikan setelah bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) beroperasi.

Advertisement

Pemkab Kulonprogo sudah semestinya responsif terhadap kondisi tersebut. Bukan hanya meningkatkan fasilitas pendukung wisata, melainkan juga menyiapkan SDM selaku pengelola. Salah satu upaya yang kemudian ditempuh adalah menyelenggarakan pelatihan bahasa Inggris bagi pelaku wisata.

Kegiatan tersebut akan dilaksanakan sebanyak 15 kali pertemuan pada tahun ini. “Harapannya para pelaku wisata di Kulonprogo bisa berkomunikasi dengan wisatawan mancanegara dengan baik,” kata Kuat.

Kuat lalu mengungkapkan, peserta pelatihan bahasa Inggris mencapai 20 orang. Mereka terdiri dari anggota Himpunan Pariwisata Indonesia (HPI), pengelola hotel dan restoran, desa wisata, dan obyek wisata arum jeram, serta serta sejumlah kelompok sadar wisata (Pokdarwis) di Kulonpogo. “Materinya seputar percakapan sehari-hari di bidang pariwisata dan ada praktek langsung dengan orang asing,” ucap dia menjelaskan.

Advertisement

Sementara itu, Kepala Seksi Usaha dan Jasa Pariwisata Dinpar Kulonprogo, Endah Supeni mengatakan upaya pengembangan sektor pariwisata memang tidak cukup dengan membangun dan memperbaiki fasilitas fisik. Kualitas sumber daya manusianya juga harus diperhatikan.

Hal itu terlebih karena banyaknya pengelola obyek wisata berbasis masyarakat yang tidak memiliki latar belakang pendidikan di bidang pariwisata. “Upaya pembinaan dan pelatihan terus dilakukan secara bertahap untuk meningkatkan  kapasitas mereka,” ungkap Endah.

Endah menambahkan, selama ini pemerintah berusaha memfasilitasi pengembangan kapasitas pelaku wisata melalui berbagai pelatihan. Selain bahasa asing, pelaku wisata juga dibekali dengan pengetahuan dan pemahaman mengenai manajemen pengembangan pariwisata. Mereka juga mendapatkan pelatihan keterampilan tertentu, seperti memasak dan menyajikan hidangan yang menarik bagi wisatawan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif