Soloraya
Senin, 17 April 2017 - 16:35 WIB

Saldo Tabungan Rp11,5 Juta Raib, PNS Sragen Laporkan Bank Jateng ke Polisi

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ine Marliah (kedua dari kiri) melaporkan manajemen Bank Jateng ke Polres Sragen atas hilangnya saldo tabungannya senilai Rp11,5 juta, Senin (17/4/2017). (Muh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Seorang PNS Sragen melaporkan Bank Jateng ke polisi karena saldo tabungannya hilang.

Solopos.com, SRAGEN — Seorang pegawai negeri sipil (PNS) Pemkab Sragen, Ine Marliah, melaporkan manajemen Bank Jateng Cabang Sragen kepada Polres Sragen, Senin (17/4/2017).

Advertisement

Jalur hukum ditempuh Kasi Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Sragen tersebut lantaran manajemen bank tidak mau bertanggung jawab atas hilangnya saldo tabungan senilai Rp11,5 juta dari rekeningnya. Raibnya uang tabungan yang dikumpulkan dari gaji bulanan itu baru disadari Ine ketika hendak mengambil tabungan itu pada 14 Maret lalu.

Dia kaget begitu mendapati tabungannya hanya tersisa Rp142.560. Uang senilai Rp11,5 juta yang rencananya digunakan untuk melunasi biaya haji sudah raib.

Advertisement

Dia kaget begitu mendapati tabungannya hanya tersisa Rp142.560. Uang senilai Rp11,5 juta yang rencananya digunakan untuk melunasi biaya haji sudah raib.

“Saya lalu mendatangi customer service Bank Jateng untuk mengadukan masalah ini. Customer service itu bilang bank segera menindaklanjuti laporan nasabah,” kata Ine saat ditemui wartawan sebelum melapor ke Polres Sragen.

Dari Bank Jateng, Ine mendapat rekening koran yang menyebut ada sembilan kali transaksi pengambilan uang melalui ATM selama 11-13 Maret lalu. Transaksi itu dilakukan di tiga ATM BNI dan Bank Jatim di Jawa Timur pada dini hari.

Advertisement

Menurut Ine, Bank Jateng tidak bertanggung jawab atas hilangnya saldo di rekeningnya. Mereka berdalih saldo itu diambil dua pemuda melalui kartu ATM dengan nomor seri yang sama dengan kartu ATM yang dimiliki Ine.

“Bank Jateng menganggap transaksi pengambilan uang itu legal karena nomor seri ATM yang digunakan untuk mengambil uang itu sama dengan nomor seri ATM yang saya pegang. Padahal, pada 11-13 Maret dini hari saya tidur di rumah bersama suami. Saya juga tidak pernah meminjamkan ATM saya kepada orang lain. Saya juga tidak pernah menyuruh orang lain untuk mengambil uang melalui ATM saya,” ujar Ine.

Berdasar hasil rekaman kamera closed circuit television (CCTV) yang terpasang di ATM BNI di Jawa Timur, dua orang itu mengambil uang dengan memakai topi dan masker. Dua pelaku itu sengaja memanfaatkan layanan ATM Bersama untuk mengambil uang dalam rekening Ine.

Advertisement

“Adanya orang lain yang bisa mengambil uang dari rekening saya itu membuktikan bahwa sistem keamanan tabungan nasabah itu bisa dibobol. Namun, Bank Jateng menutupi fakta bobolnya sistem keamanan itu dengan berdalih transaksi itu legal. Sekarang saya masih meminta surat tertulis dari Bank Jateng yang menyebut transaksi pengambilan uang itu legal. Saya mungkin nasabah pertama yang rekeningnya bisa dibobol orang lain, tapi tidak menutup kemungkinan nasabah lain juga bisa mengalami hal serupa di kemudian hari,” ucap Ine.

Ditemui wartawan di kantornya, Wakil Pimpinan Bank Jateng Cabang Sragen Retno Tri Wulandari membenarkan adanya pengaduan dari nasabah bernama Ine Marliah. Dia menegaskan pengaduan itu sudah diselesaikan sesuai dengan standard operational procedure (SOP) perbankan.

Bank sudah berusaha memberikan jawaban melalui tatap muka maupun melalui telepon. Dia menegaskan pengembalian uang nasabah itu tidak bisa dilakukan karena bank punya catatan transaksi pengambilan uang itu melalui ATM.

Advertisement

“Bukan legal, maksudnya transaksi pengambilan uang itu ada record-nya. Sekarang kami baru memasuki tahap penyelesaian [pengaduan] selanjutnya. Prosesnya belum selesai sampai di sini,” kata Retno.

Saat disinggung apakah secara teknis kartu ATM nasabah bisa digandakan, Retno menjawab ada kemungkinan bisa. “Kalau dibilang bisa, mungkin bisa. Tapi kami sudah konfirmasi ke kantor pusat bahwa safety kartu ATM kami cukup terjamin,” terang Retno yang juga membantah ada kemungkinan sistem keamanan dalam kartu ATM Bank Jateng bisa dibobol.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif