SOLOPOS.COM - Evakuasi korban tanah longsor di Desa Banaran Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo, Rabu (5/4/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)
Longsor Ponorogo, Mensos Khofifah Indar Parawansa memberikan santunan kematian bagi 28 korban longsor Desa Banaran.
Madiunpos.com, MADIUN — Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memberikan santunan bagi 28 korban meninggal dunia akibat longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Senin (17/4/2017).
Masing-masing keluarga korban mendapatkan santunan senilai Rp15 juta. “Bupati Ponorogo telah memutuskan ada 28 korban yang meninggal dunia akibat longsor di Desa Banaran. Hingga pencarian berakhir, hanya empat jasad yang bisa diidentifikasi,” kata dia kepada wartawan di Kota Madiun, Senin.
Khofifah menyampaikan setelah Bupati mengeluarkan surat keputusan yang didasarkan pada kesaksian dan korban dinyatakan meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor, keluarga akan menerima santunan kematian. Setiap satu korban akan mendapatkan Rp15 juta dan uang tersebut langsung diberikan kepada keluarga korban.
“Saat ini proses evakuasi korban kan telah selesai. Keluarga korban pun telah mengikhlaskan anggota keluarganya yang tidak ditemukan dibiarkan tertimbun di tanah longsor,” kata Khofifah. (Baca: Keluarga Korban Ikhlas Timbunan Longsor Jadi Kuburan Massal)
Selain memberikan santunan kematian senilai Rp15 juta per korban, kata dia, Kemensos juga akan memberikan bantuan berupa isi hunian dengan nilai Rp3 juta per rumah. Bantuan untuk isi hunian tersebut akan diberikan setelah rumah permanen selesai dibangun.
Data dari Pemkab Ponorogo, ada 36 keluarga yang kehilangan rumah akibat bencana tanah longsor di Desa Banaran. Pemkab berencana membangun 36 rumah bagi 36 keluarga tersebut.
“Untuk isi hunian tetap ini kami menunggu rumah permanen jadi. Baru setelah itu, Kemensos memberikan bantuan berupa isi hunian senilai Rp3 juta,” jelas dia.