Soloraya
Senin, 17 April 2017 - 18:15 WIB

KECELAKAAN KARANGANYAR : Mobil Pengangkut Sayuran Terperosok Ke Parit di Karangpandan

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anggota Polres Karanganyar bersama warga dan pemilik mobil memindahkan muatan dari bak mobil ke truk setelah kecelakaan di Karangpandan, Senin (17/4/2017). (Istimewa/Dokumentasi Polres Karanganyar)

Kecelakaan Karanganyar, mobil bak terbuka yang mengangkut kubis terperosok ke parit.

Solopos.com, KARANGANYAR — Mobil bak terbuka Mitsubishi L 300 yang mengangkut kubis terperosok ke parit saat mengantar sayuran tersebut ke Pasar Karangpandan pada Senin (17/4/2017) pukul 04.15 WIB.

Advertisement

Kecelakaan terjadi diduga karena sopir mengantuk. Tidak ada korban jiwa akibat kejadian itu. Informasi yang dihimpun Solopos.com dari Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Karanganyar, kecelakaan terjadi di jalan raya Karangpandan-Karanganyar, depan Balai Desa Salam, Karangpandan.

Mitsubishi L 300 itu dikemudikan warga Lumbang, RT 012/RW 003, Desa/Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Yanuwar Egik Nayuan, 25. L 300 berpelat nomor N 8066 NB melaju dari Probolinggo ke Karanganyar. Mereka hendak mampir ke Pasar Karangpandan untuk membongkar muatan.

Namun, mobil L 300 itu terperosok ke parit. Menurut Kanit Laka Satlantas Polres Karanganyar, Iptu Maryadi, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Ade Safri Simanjuntak, menyampaikan sopir dan kernet mobil itu tidak luka setelah kecelakaan tersebut.

Advertisement

“Mobil bak terbuka itu melaju dari timur [Probolinggo] ke barat [Solo]. Sampai lokasi itu mobil berjalan terlalu ke tepi. Masuk ke parit. Dugaan penyebab kecelakaan adalah sopir mengantuk sehingga kehilangan kendali,” kata Maryadi saat dihubungi Solopos.com, Senin.

Menurut informasi yang diperoleh Solopos.com, muatan mobil itu tidak rusak. Sopir dan kernet menghubungi truk engkel untuk memindahkan kubis. Anggota Polsek Karangpandan bersama warga sekitar, sopir, dan kernet gotong royong memindahkan muatan dari L 300 ke truk engkel.

“Proses pemindahan cukup lama sehingga membuat distribusi tersendat. Kerugian ditaksir Rp300.000.”

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif