News
Sabtu, 15 April 2017 - 19:14 WIB

Soal "Kecewa Raja Salman", Presiden Jokowi Sebut Cuma Guyon

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi (tengah) berbincang dengan santri disaksikan Ketua Jatman Habib Muhammad Luthfi bin Yahya (kiri) saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, di Pekalongan, Jateng, Minggu (8/1/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Harviyan Perdana Putra)

Presiden Jokowi mengklarifikasi pernyataannya yang mengaku kecewa pada Raja Salman disampaikan dengan guyonan.

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan pentingnya perbaikan peringkat dalam kemudahan berusaha dan adanya kepastian hukum karena hal ini sangat berpengaruh bagi para investor dalam menanamkan modal.

Advertisement

Setelah meresmikan Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari di Jakarta, Sabtu (15/4/2017), Presiden menyampaikan kepada wartawan bahwa apa yang disampaikannya di Pondok Buntet Pesantren dalam suasana akrab dan cair. “Kita sampaikan dalam forum yang santai dan cair guyonan,” ujar Presiden.

Namun, Presiden mengakui bahwa besarnya investasi Arab Saudi di Tiongkok akan menjadi bahan evaluasi jajarannya. “Harus jadi introspeksi kita, jadi koreksi kita. Mengapa kita tidak bisa meraih dengan jumlah lebih,” kata Kepala Negara menjelaskan.

Sebelumnya, saat berbicara di Pondok Buntet Pesantren Cirebon beberapa hari yang lalu, Presiden menyampaikan bahwa investasi Arab Saudi di Tiongkok jauh lebih besar dibandingkan investasi Arab Saudi di Indonesia.

Advertisement

“Yang saya sedikit, ini hanya sedikit, agak kecewa, investasi yang diberikan oleh Saudi Rp89 triliun memang besar sekali, saat itu saya kaget. Tapi saya lebih kaget saat beliau ke Tiongkok, ke China, beliau tanda tangan Rp870 triliun,” ucap Presiden di Pondok Buntet Pesantren Cirebon.

Beberapa penyebab tertariknya investor menanamkan modalnya di negara lain disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya peringkat kemudahan berusaha negara lain yang lebih baik dibandingkan Indonesia. Pasalnya, Indonesia masih berada di peringkat 91. Baca juga: Ini Data yang Bikin Presiden Jokowi Kecewa pada Raja Salman.

“Kemudian masalah kepastian hukum yang mungkin mesti masih diperbaiki. Hal-hal yang seperti ini saya kira [merupakan] kritik dan introspeksi untuk diri kita sendiri,” ucap Presiden.

Advertisement

Presiden meyakini jika iklim kemudahan berinvestasi semakin baik maka semakin banyak investor yang menanamkan modalnya di tanah air. “Kalau ada keyakinan pasti akan lebih [besar investasi] di tempat kita dibanding negara lain,” ujar Presiden.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif