Soloraya
Sabtu, 15 April 2017 - 08:10 WIB

PASAR TRADISIONAL SOLO : Asyiknya Berburu Barang Second di Pasar Pagi Notoharjo

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah pengunjung pasar pagi Pasar Klitikan Notoharjo melihat barang-barang bekas yang dijual di lokasi tersebut, Jumat (14/4/2017). (Bayu Jatmiko Adi/JIBI/Solopos)

Pasar tradisional Solo, Pasar Notoharjo selalu ramai di pagi hari dengan pedagang barang second.

Solopos.com, SOLO — Seorang perempuan mendatangi salah satu lapak pedagang di pelataran sisi depan Pasar Klitikan Notoharjo, Jumat (14/4/2017). Saat itu sekitar pukul 06.20 WIB.

Advertisement

Wanita tersebut lalu menyapa beberapa pria yang duduk di sekitar lapak dan menanyakan harga sebuah sepeda roda tiga untuk anak-anak yang ada di lapak tersebut. Salah satu pria, yang merupakan pemilik lapak, Goji, menyambut wanita itu dengan ramah.

“Itu harganya Rp30.000,” kata pria warga Tawangmangu itu.

Advertisement

“Itu harganya Rp30.000,” kata pria warga Tawangmangu itu.

Tidak lama, transaksi jual beli pun terjadi. Setelah membayar, wanita itu pergi meninggalkan lapak milik Goji dan menghilang di antara ratusan pengunjung pasar pagi Pasar Klitikan Notoharjo.

Tidak jauh dari lapak Goji, seorang pria mengenakan jaket hitam berdiri sambil mengamati suasana di pasar pagi Pasar Klitikan Notoharjo. Dia adalah Agus yang datang dari Karanganyar. Dia mengaku baru kali pertama datang ke pasar tersebut.

Advertisement

Menurutnya ada banyak barang yang dijual di pasar itu yang masih bisa dimanfaatkan. “Seperti speaker itu, itu barang lama tapi sepertinya masih bisa dimanfaatkan,” kata dia sambil menunjuk perangkat speaker yang tergeletak di lapak pedagang.

Pasar pagi di Pasar Klitikan Notoharjo merupakan tempat berkumpulnya puluhan bahkan ratusan pedagang barang-barang bekas atau second yang hanya menggelar lapak pada pagi hari. Meski demiakian ada pula barang baru yang dijual di pasar itu.

Lapak-lapak yang berjejer di pelataran pasar tersebut hanya buka pukul 05.00 WIB hingga pukul 08.30 WIB. Barang yang dijual di antaranya onderdil kendaraan, pakaian, perlengkapan rumah tangga, helm, barang elektronik dan sebagainnya.

Advertisement

“Biasanya buka sebelum kios-kios pasar buka,” kata pengunjung lain, Lulu.

Menurutnya , jumlah pengunjung pasar pagi di Pasar Klitikan Notoharjo paling banyak terjadi pada Minggu. Dia sendiri mengaku sering datang ke pasar pagi. Baginya, barang yang dijual di pasar tak selamanya jelek.

Dia mengaku lebih suka menggunakan barang-barang second, kecuali untuk produk pakaian dan elektronik. “Misalnya barang-barang ini [onderdil kendaraan atau aksesori] saya lebih suka barang second,” kata dia.

Advertisement

Sebagai pelaku usaha jual beli barang second di pasar pagi Pasar Klitikan Notoharjo, Goji mengaku mendapatkan keuntungan lumayan bagus setiap bulannya. “Kalau hasil tidak pasti. Kadang untung kadang rugi. Tapi kalau dirata-rata sebulan, UMK [Upah Minimum Kabupaten/Kota] dapat,” kata dia.

Selain di Pasar Klitikan Notoharjo, pasar pagi untuk barang-barang second juga ada di Pasar Elpabes. Di pasar tersebut pedagang menggelar dagangan di pelataran pasar beralas tikar atau plastik.

Lapak-lapak hanya berjarak satu atau dua meter dari jalan di lingkungan pasar. Beberapa pengunjung rata-rata juga pengguna jalan. Banyak dari pengunjung yang tinggal menghentikan kendaraannya di tepi jalan untuk melihat barang-barang yang dijual di pasar pagi.

Berbeda dengan pasar pagi Pasar Klitikan Notoharjo yang ramai pada Minggu, pasar pagi Elpabes justru ramai pada hari-hari kerja. “Kalau Minggu justru sepi di sini,” kata salah satu pedagang, Giyanto, Jumat.

Dia mengatakan barang-barang bekas yang dijual berasal dari beberapa daerah. “Biasanya dari pengumpul barang rongsokan. Kemudian dipilah yang sekiranya masih bisa digunakan,” kata dia.

Sedangkan untuk barang-barang yang paling diminati pembeli, Giyanto tidak dapat memastikan. “Kalau yang mana yang paling banyak diminati, ya tidak pasti. Asalkan suka, ya dibeli. Kadang barang yang sepertinya biasa-biasa saja ternyata justru ada yang berminat,” kata dia.

Menurut Kepala Pasar Elpabes, Andreas Widodo, keberadaan pasar pagi tersebut diharapkan dapat meramaikan pasar. “Para pedagang pasar pagi memang kami beri kesempatan berjualan di sekeliling Pasar Elpabes untuk meramaikan pasar. Tapi kami atur agar setelah pukul 09.00 WIB sudah tidak ada yang jualan,” kata dia belum lama ini.

Andreas juga mengarahkan agar pedagang menggelar lapak di sekeliling pasar dan tidak diperbolehkan menggelar lapak di seberang jalan agar tidak mengganggu jalur lalu lintas. Selain meramaikan pasar, keberadaan pasar pagi diharapkan dapat membangkitkan perekonomian. Total ada 35 pedagang di pasar pagi.

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif