SOLOPOS.COM - Suasana pengamanan di sekitar Magangan Keraton Solo, Sabtu (15/4/2017). (Soenaryo HB/JIBI/Solopos)
Konflik Keraton Solo dimediasi oleh Watimpres.
Solopos.com, SOLO — Mediasi antara kubu Sinuhun PB XIII dengan kubu Lembaga Dewan Adat (LDA) di Hotel Diamond Solo, Sabtu (15/4/2017) sore berakhir buntu alias deadlock.
Belum ada solusi atas permasalahan terkait konflik keraton dalam mediasi yang berlangsung sekitar pukul 14.00-17.00 WIB tersebut. (Baca: Polda Jateng Geledah Keraton Solo)
Kubu Sinuhun PB XIII, GPH Suryo Wicaksono mengatakan Sinuhun tidak bersedia hadir dalam mediasi kedua yang difasilitasi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) dengan alasan dirinya sudah memberi kesempatan pada mediasi I. Namun, mediasi tersebut gagal memberi solusi. (Baca: Ini yang Ditemukan dalam Penggeledahan Keraton)
Lelaki yang akrab disapa Gusti Neno tersebut juga tak mau ikut dalam mediasi tertutup karena keberadaan Edi Wirabumi sebagai anak mantu turut serta dalam pertemuan tersebut.
“Saya tidak masuk karena ada menantu yang di dalam. Saya keberatan ada Wirabumi di sana, dia itu menantu. Sementara yang diundang adalah putra putri dalem PB XII. Saya anggap dia sengkuninya. Saya protes,” tuturnya di restoran Hotel Diamond kepada wartawan.
Ia mengatakan kasus pemalsuan dokumen kekancingan hanyalah salah satu dari sekian banyak kasus yang disangkakan kepada kubu LDA. Ia mengatakan proses hukum akan terus berjalan.
“Pertemuan ini tak ada efeknya. Kami sudah mengalami seperti ini sudah puluhan kali selama bertahun-tahun,” kata dia.
Seusai mediasi, Gusti Moeng yang ditemui wartawan enggan berkomentar. Ia hanya mengatakan kepalanya pusing memikirkan masalah itu. Ia berlalu menuju mobil kemudian bergegas meninggalkan lokasi.