Jogja
Sabtu, 15 April 2017 - 18:20 WIB

JJLS GUNUNGKIDUL : Sosialisasi Baru Saja Digelar, Warga Masih Punya Segudang Pertanyaan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga melintasi Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) di Desa Girijati, Purwodadi, Gunungkidul pekan lalu. Kawasan JJLS di pesisir pantai kini diincar investor. (Bhekti Suryani/JIBI/Harian Jogja)

JJLS Gunungkidul, warga mengharapkan sosialisasi dilakukan secara jelas.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional DIY diketahui telah melakukan sosialisasi rencana pembangunan jalur jalan lintas Selatan (JJLS) di Dusun Duwet, Desa Karangwuni, Kecamatan Rongkop. Hanya saja dalam agenda rapat yang mengundang berbagai pihak tersebut, tidak membuahkan kejelasan pelaksanaan hingga persoalan aset-aset milik masyarakat yang tergusur.

Advertisement

Sebagian besar warga yang terkena imbas pembangunan JJLS di Desa Karangwuni, masih bertanya-tanya dengan rencana pembebasan lahan yang di atasnya masih berdiri bangunan. Mereka berharap, material bangunan yang akan dirobohkan bisa dipergunakan masyarakat.

Hal itu disampaikan oleh salah satu warga Dusun Duwet, Desa Karangwuni, Supiyo yang diundang saat sosialisasi di Balai Desa Karangwuni pada Rabu (11/4/2017) lalu. Kata dia, para warga sebenarnya masih bertanya-tanya mengenai rencana pelaksanaan pembebasan lahan yang kini masih digunakan. Namun demikian karena Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) DIY tidak hadir, maka tidak ada kejelasan nasib material bangunan tersebut.

Advertisement

Hal itu disampaikan oleh salah satu warga Dusun Duwet, Desa Karangwuni, Supiyo yang diundang saat sosialisasi di Balai Desa Karangwuni pada Rabu (11/4/2017) lalu. Kata dia, para warga sebenarnya masih bertanya-tanya mengenai rencana pelaksanaan pembebasan lahan yang kini masih digunakan. Namun demikian karena Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) DIY tidak hadir, maka tidak ada kejelasan nasib material bangunan tersebut.

”Kami sebenarnya berharap semua pihak hadir, namun karena tidak hadir ya tidak bisa terjawab,” katanya, Jumat (14/4/2017).

Dijelaskannya, selain masalah aset material, para warga juga belum diberikan penjelasan pasti kapan pembangunan akan dimulai. Hanya saja, dari informasi yang diberikan, pembanguan jalan dengan panjang 500 meter untuk tahap awal tersebut akan selesai pada bulan Desember.

Advertisement

Tidak hanya itu, warga sebenarnya juga berharap adanya infomasi mengenai desain ketinggian jalan. Hal ini, menurutnya sangat penting sehingga bangunan rumah warga bisa menyesuaikan ketinggian jalan. Dia khawatir warga yang akan memabangun rumah malah berada di bawah ketinggian jalan.

Sementara itu, Kepala Desa Karangwuni, Suparto membenarkan hasil sosialisasi tersebut. Hanya saja dia juga mengaku tidak hafal pejabat yang hadir karena banyak yang diwakilkan. Dan dalam sosialisasi tersebut memang diakuinya belum ada kejelasan perihal waktu pembanguanan.

Dia pun tidak bisa memberikan jawaban atas perminatan warga terkait dengan aset material bangunan yang terkena gusuran tersebut. Lantaran dari pihak DPPKA DIY pada saat sosialisasi juga tidak hadir.

Advertisement

“Kalau hadir, mungkin ada kejelasan, namun tidak hadir. Katanya malah tidak menerima undangan,” ungkapanya.

Pihaknya tidak tahu menahu berkaitan dengan rencana detail pembangunan JJLS. Ini lantaran semua menjadi kewenangan provinsi.

”Kalau kami diminta mengumpulkan warga kami laksanakan. Dan kalau berkaitan dengan isi sosialisasi tadi ya hanya sebatas diskusi saja tidak ada keputusan,” kata Suparto

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif