News
Jumat, 14 April 2017 - 06:00 WIB

Melania Trump Menangi Gugatan Atas Daily Mail

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Melania Trump (Theweek.com)

Melania Trump memenangkan gugatan atas Daily Mail.

Solopos.com, WASHINGTON – Surat kabar terkemuka di Inggris, Daily Mail, meminta maaf dan setuju membayar ganti rugi untuk menyelesaikan gugatan yang diajukan Melania Trump beberapa waktu lalu. Gugatan tersebut bermula saat Daily Mail memberitakan Melania pernah menjadi seorang pekerja seks komersial (PSK) saat menjalani karier di dunia model.

Advertisement

Pemberitaan tersebut tentu saja membuat Melania geram. Ia akhirnya mengajukan gugatan kepada Daily Mail lewat Pengadilan Tinggi London, Inggris. Dalam gugatan yang diajukan pada Februari 2017, ia menuntut pihak Daily Mail meminta maaf dan membayar ganti rugi sebesar US$150 juta atau hampir Rp2 triliun.

Setelah sekian lama berselang, akhirnya Melania memenangkan perkara tersebut. Penyelesaian gugatan itu dilakukan secara damai. Menurut sumber yang tidak disebut identitasnya, Daily Mail bersedia membayar ganti rugi kepada Melania Trump sebesar US$2,9 juta atau sekitar Rp38 miliar.

“Kami mengakui tuduhan terhadap Melania Trump tidak benar. Kami minta maaf dan akan menarik pemberitaan tersebut. Kami sangat menyesal karena telah membuat Melania Trump dicibir akibat publikasi dari kami,” demikian pernyataan dari Daily Mail seberti dikutip CNN, Rabu (12/4/2017).

Advertisement

Selama ini, Daily Mail dikenal sebagai salah satu tabloid terkemuka di Inggris. Namun, versi online dari media tersebut agaknya sangat manarik perhatian pembaca dari seluruh dunia, khususnya Amerika Serikat. Oleh sebab itu, tak heran mereka banyak memberitakan tentang berbagai hal menarik tentang negara Paman Sam itu.

Pada pemberitaan tentang Melania Trump, Daily Mail mengutip tulisan dari sebuah majalah Slovenia, Suzy. Majalah tersebut menulis agensi model tempat Melania bernaung juga sekaligus sebagai mucikari. Mereka juga mengutip laporan seorang wartawan Slovoenia, Bojan Pozar, yang menyebut Melania pernah berpose tanpa busana di New York pada 1995.

Sementara itu, pihak pengacara Melania menegaskan pemberitaan tersebut sengaja diterbitkan untuk mencemarkan nama bik Donald Trump. Sebab, pemberitaan tersebut munul di masa kampanye pemilihan presiden Amerika Serikat 2016.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif