News
Jumat, 14 April 2017 - 07:30 WIB

Embung Watugede, Kolaborasi Pemkab Wonogiri BI Solo Diresmikan

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Logo Bank Indonesia. (Istimewa)

Embung Watugede yang merupakan hasil kerjasama Pemerintah Kabuten Wonogiri dengan Kantor perwakilan BI Solo diresmikan.

Solopos.com, SOLO – Pemerintah Wonogiri meresmikan Embung Watugede yang terletak di Desa Ngroto, Kecamatan Kismantoro, Kabupaten Wonogiri, Rabu (12/4/2017). Embung tersebut berhasil dibangun berkat kerjasama antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo di Wonogiri, Komando Resor Militer (Korem) 074/Warastratama, pemerintah, dan masyarakat setempat.

Advertisement

Acara peresmian sekaligus tasyakuran itu  itu dihadiri oleh Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, Kepala Perwakilan BI Solo, Bandoe Widiarto, Danrem 074/Warastratama Surakarta, Muspida, Dandim se-Soloraya, Muspika, serta masyarakat Desa Ngroto.

Bandoe Widiarto, dalam siaran pers yang diterima Solopos.com, Kamis (13/4/2017),  mengatakan saat ini Embung Watugede sudah siap dipakai untuk membantu petani cabai Wonogiri dalam menjaga pasokan dan kualitas panen meskipun saat musim kemarau.

“Hal ini merupakan bukti nyata sinergi dan aksi gotong-royong dari berbagai pihak yang akhirnya dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, meski dalam prosesnya terdapat beberapa kendala, khususnya cuaca,” tulisnya.

Advertisement

Embung Watugede seluas 900 m2 itu dibangun sebagai tempat cadangan air guna mendukung gerakan tanam cabai di musim kemarau (GTCK). Program tersebut diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan cabai di segala musim serta mendukung pengendalian inflasi dan kestabilan harga komoditas.

Selain dimanfaatkan sebagai wadah cadangan air di musim kemarau, Pemerintah Desa Ngorto dan masyarakat berencana mengembangkan lokasi di sekitar embung sebagai destinasi wisata. Mereka akan menyulap embung menjadi agrowisata alam dengan menawarkan wisata petik sayur sembari berswafoto menikmati pemandangan embung dan lahan pertanian. Hal itu diharapkan dapat mengangkat perekonomisn masyarakat.

Program GTCK tersebut merupakan wujud pelaksanaan tugas BI menjaga stabilitas harga. Guna melaksanakan tugas itu, BI membuat program pengendalian inflasi melalui pengembangan komoditas pangan yang berkontribusi pada inflasi alias volatile foods. Program tersebut diwujudkan dalam pendampingan yang dilakukan secara komprehensif.

Advertisement

Program GTCK di Embung Watugede merupakan pengembangan dari beberapa program pengendalian inflasi yang telah ada sebelumnya, seperti klaster bawang merah Cepogo, Kabuten Boyolali, klaster bawang putih Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, klaster ayam ras pedaging Kabupaten Karanganyar, serta klaster padi modern farming Kebupaten Sukoharjo dan Sragen. Guna menjalankan semua program tersebut, BI selalu menjalin kerjasama dengan stakeholders terkait, melibatkan perguruan tinggi, dan tenaga ahli.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif