Soloraya
Jumat, 14 April 2017 - 18:40 WIB

Digaruk Polisi, Belasan Anak Punk di Boyolali Malah Minta Foto Bersama

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Belasan anak punk berfoto bersama Kapolsek Teras, AKP Ahmad Nadiri, setelah dirazia aparat Polsek Teras, Kamis (14/4/2017). (Istimewa)

Belasan anak punk digaruk polisi di perempatan jalan Solo-Semarang.

Solopos.com, BOYOLALI — Aparat Polsek Teras Boyolali menangkap belasan anak punk yang biasa mangkal di persimpangan traffic light sepanjang jalan Solo-Semarang, Kecamatan Teras, Boyolali, Kamis (14/4/2017).

Advertisement

Namun, bukannya takut atau menunjukkan penyesalan, anak-anak berwajah dekil dan penuh tato itu malah minta foto bersama dengan Kapolsek Teras, AKP Ahmad Nadiri, saat sampai di Mapolsek Teras untuk diberi pembinaan. “Mereka kami amankan saat beraksi di lampu bangjo di sepanjang jalan Solo-Semarang, Kecamatan Teras. Ada 12 anak-anak yang kami amankan,” ujar Nadiri kepada Solopos.com, Jumat (14/4/2017).

Razia anak-anak punk itu, jelas Nadiri, dilakukan menyusul banyaknya keluhan dari masyarakat umum dan para pengguna jalan. Ulah anak-anak berambut ala mohawk ini dinilai cukup mengganggu kenyamanan dan keamanan jalan raya.

Selain itu, anak-anak baru gede (ABG) dengan pakaian sobek-sobek itu juga ditengarai kerap melakukan aksi melanggar aturan, seperti pergaulan bebas, minum-minuman keras, serta kasus pidana lainnya. “Mereka ini datang dari berbagai daerah. Ada yang dari Sukoharjo, Klaten, bahkan luar Soloraya. Baunya dekil-dekil mereka ini, makanya banyak pengguna jalan yang ketakutan saat didatangi,” terangnya.

Advertisement

Setelah dikumpulkan di Mapolsek Teras, kata Nadiri, anak-anak punk itu mendapatkan pembinaan. Mereka juga diminta membuat surat pernyataan untuk tak mengulangi lagi perbuatan mereka lalu dikembalikan ke orang tua mereka.

Mereka yang terjaring razai itu ada yang sekujur tubuhnya penuh tato, dandanannya memakai sepatu bot, rantai dan spike, jaket kulit, serta bercelana jins ketat dan berbaju lusuh. “Selepas kami beri pembinaan, mereka malah minta foto bersama saya dengan girangnya. Mereka ini kan anak-anak jalanan yang kurang mendapatkan perhatian orang tua dan lingkungan, jadinya ya lari ke jalan-jalan dan meniru-niru teman-temannya ala anak punk,” terangnya.

Sebelumnya, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Boyolali juga menangkap sejumlah anak punk dan pengemis di persimpangan jalan raya Solo-Semarang. Kasi Penindakan Satpol PP Boyolali, Tri Joko, mengatakan anak-anak punk dan pengemis itu ditemukan petugas di persimpangan Ngangkruk, Bangak, serta terminal kota.

Advertisement

Mereka lantas dipulangkan dengan dititipkan ke bus. Sementara sebagian anak punk diminta ikut pelatihan di Balai Latihan Kerja agar bisa mandiri.

Razia pengemis dan pengamen, khususnya anak-anak punk saat ini sedang digalakkan di Boyolali. Hal itu sesuai dengan tekad Pemkab Boyolali yang melarang keras kepada pengguna jalan untuk memberikan uang kepada pengamen di jalan raya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif