News
Kamis, 13 April 2017 - 23:30 WIB

PERHOTELAN SOLO : Libur Panjang Akhir Pekan Dongkrak Okupansi Hotel

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kamar hotel (JIBI/Bisnis/Paulus Tandi Bone)

Perhotelan Solo, libur panjang akhir pekan ini mendongkrak okupansi hotel di Solo.

Solopos.com, SOLO — Okupansi atau tingkat keterisian kamar hotel di Solo meningkat dengan adanya long weekend atau libur panjang akhir pekan pada Jumat-Minggu (14-16/4/2017). Wisata kuliner dan belanja paling diminati wisatawan.

Advertisement

Public Relation Executive Novotel dan Ibis Styles Solo, Tiwik Widowati, menyampaikan okupansi hotel pada akhir pekan di Solo biasanya jeblok, yakni sekitar 50% atau maksimal hanya 60%. Hal ini mengingat Solo merupakan kota meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE) sehingga biasanya justru ramai saat weekdays atau hari biasa.

“Jumat dan Sabtu [14-15/4/2017] okupansi naik, on hand [realisasi pemesanan kamar] masing-masing 75% dan 87% untuk Novotel. Jumlah ini akan naik lagi karena biasanya banyak yang walk in [datang langsung] saat libur panjang sudah tiba,” ungkap Tiwik saat ditemui wartawan, Kamis (13/4/2017).

Dia mengatakan Minggu (16/4/2017) okupansi turun karena biasanya tamu sudah kembali ke kota asal masing-masing. Sebagian besar tamu berasal dari Jakarta, Surabaya, dan Bali. Menurut dia, tamu kebanyakan keluarga.

Advertisement

Seluruh family room telah dipesan dan tidak sedikit yang meminta kasur tambahan (extra bed). Tiwik menyampaikan pemesanan kamar ini kebanyakan lewat online travel agent (OTA) dan website karena banyak promo yang ditawarkan.

Meski ada kenaikan jumlah tamu, dia mengatakan permintaan Solo City Bike Tour tidak banyak karena paket wisata ini biasanya lebih disukai wisatawan mancaneraga (wisman). “Wisatawan nusantara [wisnus] tidak terlalu berminat melakukan city tour dengan sepeda. Mereka biasanya lebih menyukai wisata kuliner dan belanja yang terlihat dari pemesanan shuttle bus. Namun untuk kuliner yang dekat dengan hotel, biasanya memilih naik becak,” ujarnya.

Public Relation Manager Lorin Solo Hotel, Dhani Wulandari, menyampaikan long weekend belum terlihat efeknya. Hingga Jumat, tamu masih didominasi MICE karena ada acara dari Kementerian Agama (Kemenag).

Advertisement

Meski begitu, dia mengaku optimistis saat libur panjang okupansi akan mencapai 80%-85% mengingat karakter tamu hotel di Solo biasanya memesan mendekati liburan atau walk in langsung setelah tiba di Solo. Public Relation Fave Solo, Yuke Anastasia, mengatakan okupansi mencapai 70% atau lebih dari 120 kamar dan check in tamu mulai dilakukan Kamis sore.

“Wisatawan yang menginap kebanyakan dari Semarang dengan rata-rata lama tinggal dua hari. Pemesanan OTA hanya menyumbang 40%, kebanyakan reservasi langsung ke hotel dengan menunjukkan kartu anggota supaya bisa upgrade kamar,” kata dia.

Event Marketing Executive Alila Hotel Solo, Tesa Pujiastuti, mengatakan tamu di hotel bintang lima ini hampir sama antara yang dari Solo maupun luar Solo. Masyarakat Solo saat ini mulai terbiasa menginap dan menghabiskan waktu bersama keluarga di hotel. Apalagi hotel ini menawarkan fasilitas yang berbeda dengan hotel lainnya sehingga banyak repeater yang kembali menginap.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif