News
Kamis, 13 April 2017 - 11:30 WIB

Curhat Aghnia Adzkia yang Diminta Lepas Jilbab di Bandara Italia

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aghnia Adzkia (Facebook)

Peristiwa tidak menyenangkan menimpa Mahasiswi asal Indonesia saat berada di Bandara Roma Ciampino, Italia.

Solopos.com, ROMA – Peristiwa tidak menyenangkan menimpa mahasiwi asal Indonesia, Aghnia Adzkia, saat hendak boarding di Bandara Roma Ciampino, Italia. Tanpa dasar hukum yang jelas, Aghnia diminta untuk melepas jilbabnya demi alasa keamanan.

Advertisement

Aghnia Adzkia merupakan mahasiswi program master jurusan Jurnalistik Digital di Goldsmiths, University of London. Perempuan asal Semarang itu menceritakan pengalaman tak menyenangkan yang menimpanya melalui akun Facebook Aghnia Adzkia, Selasa (11/4/2017).

Aghnia menceritakan pengalamannya itu dalam dua versi, yaitu bahasa Inggris dan bahasa Italia. “Saya adalah mulsim berhijab, bukan teroris,” tulis Aghnia dalam bahasa Inggris. Dalam ceritanya itu Aghnia menyatakan keterkejutannya karena diperlakukan secara tak sopan oleh petugas keamanan di Bandara Roma Ciampino. “Saya diminta untuk melepas jilbab saat hendak boarding untuk penerbangan ke London, Minggu (9/4/2017),” ungkap Aghnia.

Advertisement

Aghnia menceritakan pengalamannya itu dalam dua versi, yaitu bahasa Inggris dan bahasa Italia. “Saya adalah mulsim berhijab, bukan teroris,” tulis Aghnia dalam bahasa Inggris. Dalam ceritanya itu Aghnia menyatakan keterkejutannya karena diperlakukan secara tak sopan oleh petugas keamanan di Bandara Roma Ciampino. “Saya diminta untuk melepas jilbab saat hendak boarding untuk penerbangan ke London, Minggu (9/4/2017),” ungkap Aghnia.

Bertanya mengenai alasan ia harus melepas jilbab, Aghnia diberi jawaban itu standar keamanan di bandara tersebut. Perdebatan terjadi karena Aghnia meminta hukum atau undang-undang pemerintah Italia yang mewajibkan hal tersebut.

“Saya diminta mengikuti perempuan petugas keamanan ke sebuah ruangan, agar jilbab saya bisa diperiksa. Bagi saya ini bukan soal mau apa tidak membuka jilbab demi alasan keamanan. Ini soal martabat dan hak asasi manusia,” tambah Aghnia.

Advertisement

Setelah itu Aghnia mengaku tas miliknya diperiksa secara paksa oleh petugas keamanan dan dirinya dibentak agar tenang. “Saya kembali mencoba bernegosiasi, tapi saya malah diteriaki, saya disebut tak aman bagi mereka, saya disebut bisa saja menyembunyikan benda berbahaya di rambut saya,” ungkap Aghnia bercerita.

Peristiwa itu membuat Aghnia ketinggalan kereta, akhirnya dia membeli tiket lain arah London yang berangkat dari Bandara Fiumicino yang juga berlokasi di Kota Roma. Di bandara tersebut perilaku yang didapat Aghnia tak jauh beda, namun kali ini dia mengalah untuk membuktikan bahwa dirinya tidak berbahaya.

“Setelah diperiksa, saya melihat dua biarawati menggunakan busana tertutup,namun tidak diminta untuk melepasnya demi alasan keamanan. Apakah itu perlakuan yang adil? Di mana hak asasi seorang muslim? ” keluh Aghnia.

Advertisement

Cerita yang dilengkapi dengan potongan video itu viral di media sosial. Beragam komentar meramaikan cerita tersebut. Ada komentar simpati, ada komentar yang menyatakan petugas bandara itu hanya melakukan tugasnya, ada juga yang mencoba menjelaskan solusi dari pengalaman pribadi.

“Nia tetap semangat ya. Sedih dan kesel banget dengernya. I’m so proud of you to keep your hijab as your identity because it is you rights,” tulis akun Raruan Ahmad.

“Saya sering bepergian dengan pesawat, saya warga Indonesia, saya perempuan berhijab. Mereka, petugas keamanan bandara punya hak untuk meminta pengunjung bandara untuk melepas apapun demi alasan keamanan. Kamu penumpang, berarti kamu punya hak untuk diperiksa di tempat tertutup, oleh petugas perempuan. Beberapa mungkin melihatnya sebagai Islamophobia, tapi pemeriksaan itu sudah biasa sekarang ini,” tulis akun Nizar Faddillah.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif