Soloraya
Rabu, 12 April 2017 - 18:15 WIB

WISATA SOLO : Keris Tertua di Museum Keris Solo dari Zaman Majapahit

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah kurator, Selasa (11/4/2017), menyeleksi keris-keris yang bakal dipajang di Museum Keris Solo. (Farida Trisnaningtyas/JIBI/Solopos)

Wisata Solo, koleksi Museum Keris terus diseleksi.

Solopos.com, SOLO — Tim kurator terus menyeleksi ratusan keris yang bakal dipajang di Museum Keris Solo menjelang peresmian pada 20 Mei mendatang. Ada sebanyak 336 bilah keris yang diinventarisasi yang sebagian besar merupakan hibah dari tokoh masyarakat.

Advertisement

Namun tak semua keris bisa masuk karena diseleksi berdasarkan sejumlah kriteria seperti nilai historis. Sejauh ini keris tertua berasal dari era Kerajaan Majapahit pada abad ke-15. Keris-keris itu akan ditampilkan lengkap dengan penjelasan serta nama yang memberikan.

Setidaknya ada sebanyak 24 bilah keris yang sudah dipajang. Puluhan bilah keris tersebut telah diletakkan pada display di lantai lima Museum Keris.

“Banyak hal yang mesti diinventaris terkait pemilihan keris ini. Sejauh ini yang tertua adalah keris dari zaman Kerajaan Majapahit sekitar abad ke-15. Selain itu, keris satu dengan yang lain juga keterangannya berbeda-beda,” ujar salah satu kurator Museum Keris, Bambang Tuko Wibowo, kepada wartawan, Selasa (11/4/2017).

Advertisement

Sementara itu, dalam inspeksi mendadak (Sidak)Wakil Ketua DPRD Solo, Umar Hasyim, ke Museum Keris, belum ada perbaikan berarti di setiap lantai. Dari segi fisik, kondisi lift yang memiliki beda tinggi dengan lantai masih sama. Tidak tampak ada pengerjaan fisik di museum ini selain adanya pemilihan keris dari tim kurator.

“Soal perbaikan memang mesti menunggu dari Pusat. Akan tetapi, bagaimana pun segera diselesaikan agar urusan fisik sudah tak masalah lagi,” tutur Umar Hasyim.

Kali terakhir, hampir di setiap lantai masih bermasalah. Di basement misalnya, pada dasar lift masih tergenang air. Air itu keluar dari bawah bangunan dan belum ada pemasangan pompa untuk menyedot sehingga mengakibatkan lift berhenti operasionalnya. Di sisi lain, sisi timur pintu keluar basement masih terlalu tinggi khususnya untuk mobil jenis sedan.

Advertisement

Di samping itu, hampir di setiap lantai terjadi kebocoran. Pada bagian teras juga tak luput dari genangan air. Kondisi ini diperparah saat turun hujan sehingga bisa sangat licin. Sementara baik di lantai I, II, dan IV ada saja lampu yang mati. Selain itu, di ruang audio baik besar maupun kecil belum dilengkapi dengan sound system. Bahkan, pada pintu ruang audio besar mulai menjamur.

Sementara itu, Kepala UPT Museum Solo, Bambang MBS, mengungkapkan perbaikan masih menunggu Pusat. Di sisi lain, nantinya para pengunjung bakal ditarik harga tiket sebesar Rp6.000 per orang. Harga ini berlaku baik untuk anak-anak maupun dewasa serta tak ada perbedaan baik saat hari kerja maupun akhir pekan.

“Setelah peresmian kami gratiskan dulu sekitar 1 bulan baru nanti kami tarik per orang Rp6.000. Kami juga menyiapkan enam pemandu wisatayang di antaranya ada yang berbahasa Inggris dan Perancis. Terkait jam operasional, yakni pukul 09.00 hingga 16.00 WIB. Kami juga berencana membuka dari sore hingga malam,” jelas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif