Jogja
Rabu, 12 April 2017 - 14:55 WIB

WISATA BANTUL : Pembebasan Lahan Pasar Seni Gabusan Tersendat

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pasar Seni Gabusan (PSG) di alan Parangtritis Bantul. (Yudho Priambodo/JIBI/Harian Jogja)

Wisata Bantul di Pasar Seni Gabusan masih terhambat untuk pembebasan lahan

Harianjogja.com, BANTUL–Sebagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) baru, Dinas Kebudayaan (Disbud) Bantul memang mendapat kan beban cukup berat.

Advertisement

Hal itu menyusul dilimpahkannya seluruh kewenangan pengelolaan dan keistimewaan (Danais) tahun Anggaran 2017 kepada instansi pecahan dari Dinas Pariwisata tersebut. Tahun ini, Kabupaten Bantul rencananya akan menerima Danais sebesar Rp41 miliar lebih.

Untuk itu, pengalokasian terbesar memang diarahkan pada rencana pembangunan balai budaya di lahan yang kini masih dipakai untuk Pasar Seni Gabusan (PSG) di Desa Timbulharjo, Kecamatan Sewon.

Hanya saja, rumitnya prosedur pengurusan pembebasannya lahan hingga sulitnya pihak Pemerintah Desa (Pemdes) mencari tanah pengganti membuat rencana Pemkab Bantul mengakuisisi lahan seluas 4 hektar itu pun tersendat. Seperti diketahui, lahan tersebut sebagian besar merupakan milik Pemdes Timbulharjo.

Advertisement

Artinya, jika harus menjualnya kepada Pemkab Bantul, maka pihak Pemdes Timbulharjo harus mencari tanah pengganti dengan luasan dan kualitas serta produktivitas yang sama.

Sunarto menambahkan, saat ini pihaknya memang masih menunggu kelanjutan sikap dari Pemde Timbulharjo. Pasalnya, sebelum mengajukan surat permohonan ke Gubernur DIY, pihak Pemdes Timbulharjo harus sudah menerbitkan Peraturan Desa (Perdes) terlebih dulu terkait pembebasan lahan tersebut. “Lha sampai saat ini, kami juga menunggu Perdes itu,” kata Sunarto, Selasa (11/4/2017).

Ia menambahkan, untuk tahun ini pihaknya hanya mendapat jatah pencairan Danais sebesar Rp23 miliar saja untuk pembebasan lahan PSG itu. Dengan begitu, ia pun memastikan pembebasan lahan itu tak bisa dilakukan 100%. “Melainkan bertahap,” tegasnya.

Advertisement

Begitu pula terkait pembangunan fisiknya, mantan Asisten Sekda Bantul itu mengaku baru bisa dilakukan 2018 mendatang. Sementara untuk tahun ini, pihaknya lebih memilih fokus pada persiapan berkas pembebasan lahan tersebut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif