Jatim
Rabu, 12 April 2017 - 19:05 WIB

6 Pelajar Terseret Arus, Wana Wisata Grape Madiun Ditutup

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Police line terpasang di pintu masuk kawasan Wana Wisata Grape, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, setelah enam pelajar tewas saat bermain air di Sungai Grape, Selasa (11/4/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

KPH Perhutani Madiun menutup Wana Wisata Grape setelah kejadian enam pelajar tewas terseret arus.

Madiunpos.com, MADIUN — Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Perhutani Madiun menutup Wana Wisata Grape hingga waktu yang belum ditentukan. Penutupan lokasi wisata ini merupakan buntut kejadian enam pelajar MTs Bani Ali Mursyad Magetan tewas terseret arus air sungai di lokasi wisata tersebut.

Advertisement

Pantauan Madiunpos.com di Wana Wisata Grape, seluruh pintu masuk tempat wisata itu ditutup dan diberi police line. Lokasi sungai di kawasan wisata itu juga ditutup dengan police line.

Adiministratur KPH Perhutani Madiun, Anis Kusnendar, mengatakan sejak adanya peristiwa nahas itu, Wana Wisata Grape di Kecamatan Wungu itu diputuskan ditutup. Penutupan ini juga karena masih ada penyelidikan polisi serta menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Anis menyampaikan selain menutup tempat wisata itu, KPH juga akan merevitalisasi Wana Wisata Grape. Tempat wisata itu akan diperbaiki dengan lebih memerhatikan keamanan dan keselamatan pengunjung.

Advertisement

“Setelah ada kejadian kemarin, kami akan menutup Wana Wisata Grape. Kami belum tahu sampai kapan lokasi wisata itu ditutup,” jelas dia kepada wartawan, Selasa (11/4/2017).

Lebih lanjut, dia menuturkan selama ini fasilitas keamanan di lokasi wisata Grape banyak yang dilanggar pengunjung. Di lokasi wisata itu sebenarnya telah diberi berbagai peringatan untuk berhati-hati.

“Untuk itu, kami akan merevitalisasi Wana Wisata Grape mulai fasilitas hingga keamanan lokasi wisata,” terang dia.

Advertisement

Menurut Anis, sebenarnya Wana Wisata Grape hanya menawarkan panorama alam bukan wisata sungai. Tetapi, pengunjung memang terkadang masuk ke sungai untuk bermain air.

“Kami memang tidak menyediakan fasilitas untuk turun ke sungai. Sebenarnya sungai itu bukan wilayah Perhutani, wilayah kami hanya kawasan hutannya,” terang Anis.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif