Soloraya
Selasa, 11 April 2017 - 21:35 WIB

PENDIDIKAN SRAGEN : Tiga Siswa Mangkir UNBK, Ini Alasannya

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah siswa SMAN 1 Plupuh mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Ruang Laboratorium sekolah setempat, Senin (10/4/2017). (Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Pendidikan Sragen, tiga siswa SMA tak hadir dalam UNBK.

Solopos.com, SRAGEN — Tiga siswa tidak mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMA di Srage pada hari pertama dan kedua, Senin-Selasa (10-11/4/2017).

Advertisement

Satu siswa mangkir tanpa alasan, sedangkan dua siswa lainnya mengundurkan diri. Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Sragen Moh. Amir Zubaidi mengatakan pelaksanaan UNBK SMA pada hari pertama dan kedua berjalan lancar. Pelaksanaan UNBK SMA pada hari pertama sempat diwarnai kendala kecil berupa gangguan pada perangkat komputer.

“Komputer yang dipakai siswa loading-nya lambat. Namun, masalah itu bisa diatasi dengan men-setting ulang server lalu me-restart perangkat komputer itu. Setelah itu sudah oke,” terang Amir kepada Solopos.com, Selasa (11/4/2017).

Amir menjelaskan Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah sempat memantau pelaksanaan UNBK SMA di Sragen, Selasa pagi. Mereka meninjau lokasi UNBK di SMAN 2 Sragen dan SMA Muhammadiyah 1 Sragen.

Advertisement

Menurutnya, pelaksanaan UNBK di dua sekolah yang dikunjungi Komisi E DPRD Jawa Tengah itu juga lancar. Berdasar laporan yang diterima MKKS SMA, terdapat tiga siswa yang melewatkan UNBK.

Tiga siswa itu berasal dari SMA Kristen Sragen, SMAN 1 Sragen, dan SMAN 1 Plupuh. Satu siswa tidak mengikuti UN tanpa ada keterangan, sementara dua siswa lainnya mengundurkan diri karena pindah alamat.

“Jumlah siswa yang terdaftar sebagai peserta UNBK SMA dan MA ada 3.689 siswa, yang mengikuti UNBK ada 3.686 siswa. Jadi, ada tiga siswa yang tidak mengikuti UNBK,” terang Amir.

Advertisement

Sementara itu, 48 siswa SMAN 1 Plupuh mengikuti UNBK dengan lancar. Kepala SMAN 1 Plupuh Sukarno mengatakan karena keterbatasan jumlah perangkat komputer, UNBK terbagi dalam tiga sesi. Guna mengantisipasi adanya kerusakan, sekolah mempersiapkan sejumlah laptop sebagai cadangan.

“Kami juga menyediakan dua server. Satu server dipakai langsung, sementara satu server lainnya digunakan sebagai cadangan,” papar Sukarno.

Sukarno mengakui SMAN 1 Plupuh berlokasi di area persawahan. Guna mengantisipasi aksi pencurian, dia menyimpan server cadangan di tempat yang aman. Dia menyediakan satu ruangan khusus berteralis besi untuk menyimpan server cadangan itu.

“Kebetulan ada banyak perangkat komputer di sekolah selama berlangsungnya UNBK. Kami khawatir itu bakal menarik maling. Oleh sebab itu, kami menyiagakan lima guru untuk berjaga malam,” terang Sukarno.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif