Sport
Selasa, 11 April 2017 - 09:00 WIB

JUVENTUS VS BARCELONA : Momentum Bianconeri Balas Rasa Sakit Hati

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Juventus merayakan kemenangan. (REUTERS/Giorgio Perottino)

Juventus vs Barcelona tersaji di Liga Champions.

Solopos.com, TURIN — Juventus pernah merasakan betapa sakitnya dipecundangi Barcelona di final Liga Champions 2015. Oleh karena itu, tim berjuluk Bianconeri itu tidak mau menderita lagi ketika kembali dipertemukan dengan raksasa Catalan pada leg kedua perempatfinal Liga Champions di Juventus Stadium, Turin, Rabu (12/4/2017) pukul 01.45 WIB.

Advertisement

Tiga tahun lalu Juve nyaris mengangkat Si Kuping Lebar, sebutan trofi Liga Champions, untuk kali ketiga setelah memastikan diri ke partai puncak. Tapi di babak final itu, tim besutan Massimiliano Allegri dipaksa takluk 1-3 di Olympiastadion, Berlin, yang disaksikan lebih dari 70.000 penonton. Barca merupakan tim yang memupus ambisi Juve kala itu.

Nah, Juve bakal mengusung ambisi balas dendam ketika kembali bersua Barca di perempatfinal musim ini. Ini momentum tepat bagi Bianconeri untuk membalaskan rasa sakit hati di Berlin tiga tahun silam. Performa Barca sedang drop seusai tumbang 0-2 dari tim medioker Malaga di Liga Primera, akhir pekan lalu.

Bek Juve yang ikut merasakan pedih kalah di partai final di Berlin pada 2015 lalu, Leonardo Bonucci, menilai Barca sekarang tak setangguh tiga tahun silam. Setidaknya, sejak tiga tahun lalu, Barca belum lagi mampu mengangkat Si Kuping Lebar. Meski secara materi tim, Blaugrana, julukan Barcelona, nyaris tidak mengalami perubahan.

Advertisement

Sebaliknya, Juve terus memperkuat amunisi mereka dengan mendatangkan dua bomber Gonzalo Higuain dan Paulo Dybala. Duo Argentina ini bisa diandalkan untuk adu ketajaman dengan trisula MSN asal Amerika Latin milik Barca, Lionel Messi, Luis Suarez, dan Neymar.

“Barcelona masih dengan pelatih yang sama selama tiga tahun dan itu membantu mereka. Neymar benar-benar mengalami kemajuan, sementara Javier Mascherano berpengalaman selama dua tahun lebih bermain di pertahanan. Ivan Rakitic juga makin matang. Namun dari semua itu, saya pikir sekarang Barca tidak sekuat seperti 2015 lalu. Menurutku, Bayern Munchen tim terkuat di Liga Champions saat ini,” jelas Bonucci, seperti dilansir Football Italia, Senin (10/4/2017).

Juve bakal mengandalkan tuah Juventus Stadium. Bianconeri tidak terkalahkan dalam 21 pertandingan terakhir di pentas Eropa dengan meraih 12 kemenangan dan sembilan hasil seri. Bianconeri harus mengambil pelajaran dari kesalahan Paris Saint-Germain (PSG) yang disingkirkan secara dramatis Barca pada babak 16 besar lalu.

Advertisement

Juve bisa memainkan semua pilar,  termasuk Dani Alves yang pernah mengenakan kostum Barca sebelum hijrah ke Turin, musim panas lalu. Sebaliknya, Barca kehilangan sederet pemain penting, salah satunya Sergio Busquets karena sanksi akumulasi kartu. Tanpa Busquets, Barca akan kehilangan besar seorang pengatur ritme permainan.

Di sisi lain, Barca harus memperkuat pertahanan mereka yang kedodoran ketika di Malaga. Sebaliknya, pertahanan Juve tidak diragukan lagi. Bianconeri merupakan satu dari dua tim yang belum pernah merasakan kekalahan di Liga Champions musim ini, bersama Real Madrid.

Hebatnya, gawang Bianconeri yang dikawal Gianluigi Buffon perawan selama 351 menit terakhir. Gol terakhir ke gawang Juve di Liga Champions dilesakkan pemain Sevilla, Nico Pareja, November 2016 silam. Trisula MSN pun memiliki PR besar untuk menggempur tembok pertahanan raksasa Italia jika ingin mencuri poin di Turin nanti.

“Kami harus membalikkan halaman [setelah kalah dari Malaga], mengubah mentalitas kami dan memikirkan laga melawan Juve,” jelas kapten Barca, Andres Iniesta, seperti dikutip Football Espana.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif