Soloraya
Selasa, 11 April 2017 - 19:15 WIB

BENCANA WONOGIRI : Tanah di Ponorogo Merekah, Warga Kismantoro Ikut Waswas

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi tanah merekah akibat pergerakan tanah di Desa Talun, Kecamatan Ngebel, Ponorogo. (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Bencana Wonogiri, warga Kismantoro ikut waswas gara-gara tanah di Ponorogo yang berbatasan merekah.

Solopos.com, WONOGIRI — Rekahan tanah terjadi di perbatasan Kismantoro, Wonogiri, dengan Ponorogo, Jawa Timur, pada Senin (10/4/2017) malam. Meski rekahan mengarah ke Ponorogo, warga Kismantoro tetap waswas.

Advertisement

Rekahan tanah tersebut mencapai panjang 200 meter (m) dengan lebar 75 sentimeter (cm) di lereng perbukitan di Desa Dayakan, Badegan, Ponorogo. Dari rekahan tersebut muncul aliran lumpur karena diguyur hujan.

Hal itu berpotensi menimbulkan longsor ke arah Dusun Watuagung, Desa Dayakan, Badegan, Ponorogo. Camat Kismantoro, Joko Purwidyatmo, mengatakan kendati berpotensi longsor ke Ponorogo, warga Dusun Watuagung, Desa Lemahbang, Kismantoro, Wonogiri, juga merasa waswas.

Rekahan tanah itu berdekatan dengan dusun tersebut. “Rekahan tanah tersebut hanya berjarak sekitar 30 meter dari perbatasan Kismantoro. Permukiman warga berjarak sekitar 4 kilometer [km] dari sisi barat rekahan. Warga juga mendengar suara gemuruh dari rekahan tanah tersebut Senin malam,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Selasa (11/4/2017).

Advertisement

Terpisah, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto, mengatakan kendati rekahan tanah itu berpotensi kecil menimbulkan longsor di Kismantoro, personel BPBD Wonogiri tetap disiagakan di wilayahnya. Warga Dusun Watuagung juga diimbau waspada apabila terjadi longsor.

“Kami sudah berkoordinasi dengan BPBD Ponorogo untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap kemungkinan terjadinya longsor. Kami tidak mengenal potensi besar maupun kecil. Bencana alam tidak bisa diprediksi,” kata dia.

Bambang menambahkan rekahan tanah tidak dapat diprediksi tempatnya karena rekahan tanah disebabkan pergerakan bumi di bawah tanah. “Bukan karena intensitas hujan yang tinggi. intensitas hujan beberapa hari ini cukup normal,” sambungnya.

Advertisement

Dia menambahkan tanah bergerak juga terjadi di beberapa kecamatan di Wonogiri seperti Purwantoro, Sidoharjo, Slogohimo, Wonogiri, Batuwarno, Jatiroto, Tirtomoyo, Manyaran, dan Karangtengah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif