News
Senin, 10 April 2017 - 17:35 WIB

PENDIDIKAN SOLO : Napi Kasus Pelecehan Seksual Ikuti UNBK di Luar Rutan

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). (JIBI/Solopos/Antara)

Pendidikan Solo, seorang napi yang masih kelas IX SMP mengikuti UNBK.

Solopos.com, SOLO — Rumah Tahanan (Rutan) Kelas 1 A Solo memberikan pendampingan terhadap seorang narapidana (napi) kasus pelecehan seksual untuk mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Napi tersebut adalah AR, 16, siswa kelas IX SMP swasta di Solo.

Advertisement

Kepala Sub Seksi Bantuan Hukum dan Penyuluhan Rutan Kelas I Solo, Slamet, mengatakan AR terlibat kasus pelecehan seksual dan dijerat UU Perlindungan Anak (UUPA). Pengadilan Solo (PN) menjatuhkan vonis lima tahun penjara dengan denda Rp1 juta dan subsider enam bulan.

“Kami menahan AR di Rutan Solo sejak tanggal 20 Juni 2016 sampai sekarang,” ujar Slamet saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (10/4/2017).

Menurut Slamet, AR merupakan napi di bawah umur yang masih sekolah di SMP swasta di Kota Solo. Rutan Solo membuat kebijakan dengan memberikan kelonggaran kepada AR untuk mengikuti UNBK di luar Rutan.

Advertisement

“Kami memberikan izin kepada AR untuk mengikuti UNBK di luar Rutan Solo dengan didampingi petugas Rutan,” kata dia.

Slamet menjelaskan sebelumnya AR telah mengikuti ujian sekolah di Rutan Solo pada 8-15 Maret 2016. Sedangkan UNBK akan diikuti AR di SMPN 1 Solo pada 15, 16, 22, 23 April. “Kami tidak mempunyai komputer khusus untuk menggelar UNBK di Rutan. Kepala Rutan akhirnya memperbolehkan AR ujian di luar Rutan,” kata dia.

Rutan Solo, lanjut dia, memberikan kemudahan kepada AR untuk mengikuti sekolah homeschooling milik Kak Seto dengan program distance learning (DL). Kemudahan lainnya memberikan buku pelajaran untuk dipelajari AR dalam menghadapi ujian.

Advertisement

Sementara itu, AR mengaku senang dengan kemudahan yang diberikan Rutan Solo dalam menghadapi ujian sekolah dan UNBK. Ia optimistis bisa meraih nilai bagus meskipun tidak pernah belajar di sekolah.

“Saya menyesal terlibat kasus kriminalitas dan berharap bisa cepat bebas supaya bisa belajar dengan teman-teman di sekolah,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif