Jatim
Senin, 10 April 2017 - 21:05 WIB

2 Pelajar Terseret di Sungai Grape Ditemukan Tewas Penuh Luka

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas mengevakuasi jasad salah satu siswa MTs Bani Ali Mursyad, Kecamatan Takeran, Magetan di sungai Grape, Kabupaten Madiun, Senin (10/4/2017). (Istimewa/Polsek Wungu)

Kisah tragis, dua siswa ditemukan tewas di sungai Grape saat bermain.

Madiunpos.com, MADIUN — Dua dari enam siswa MTs Bani Ali Mursyad, Dusun Banaran, Desa Ketikan, Kecamatan Takeran, Magetan, yang tenggelam di Sungai Grape, Madiun, Senin (10/4/2017), ditemukan tewas dengan sejumlah luka di tubuh mereka.

Advertisement

Mereka sudah dievakuasi dari sungai yang ada di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, tersebut sekitar pukul 15.30 WIB. Kedua siswa itu terseret arus air di sungai itu hingga 1 km dari lokasi mereka mandi.

Petugas baru menemukan dua dari enam siswa yang hilang terseret arus air di sungai Grape, Senin sekitar pukul 14.00 WIB. Pantauan Madiunpos.com di lokasi Wana Wisata Sungai Grape, Senin sekitar pukul 19.00 WIB, seluruh area wisata sungai Grape telah dipasangi garis polisi.

Pencarian di lokasi sudah dihentikan. Kondisi wana wisata itu sangat gelap dan minim pencahayaan.

Advertisement

Kapolsek Wungu, AKP Nuryadi, mengatakan dua siswa yang telah ditemukan yakni Ahsan Nurfuad, 14, dan Hasmi, 14. Dia menuturkan jasad dua siswa itu ditemukan di aliran sungai sejauh 1 km dari lokasi mereka hilang.

Petugas kali pertama menemukan Nur Fuad, kemudian Hasmi. “Jarak antara jasad Nur Fuad dan Hasmi tidak terlalu jauh. Keduanya tersangkut di semak-semak dan batu di sungai Grape. Jarak dari titik mereka mandi sekitar 1 km,” jelas dia kepada Madiunpos.com di lokasi.

Nuryadi menyampaikan setelah ditemukan, kedua jasad tersebut langsung dibawa ke RSU Paru Dungus, Kabupaten Madiun, tak jauh dari lokasi kejadian. Kedua jasad itu dalam kondisi telanjang dan hanya mengenakan celana dalam.

Advertisement

Jasad kedua siswa itu juga mengalami luka-luka di bagian kepala dan keluar darah dari kepala. Diduga, kedua siswa itu terseret arus air dan kepalanya membentur batu sungai.

“Di Sungai Grape ini banyak batu besarnya. Diduga saat terseret aliran air, kepala siswa ini membentur batu-batu itu hingga meninggal dunia,” jelas dia.

Saat ini pencarian empat korban lainnya dihentikan. Hal ini karena mempertimbangkan kondisi medan yang sulit dan terjal serta penerangan di lokasi yang minim.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif