Soloraya
Sabtu, 8 April 2017 - 13:00 WIB

PERTANIAN SRAGEN : Petani Minta Proyek Rehab DI Colo Timur Tak Ganggu Irigasi Sawah

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para pekerja asal Purwodadi sibuk mengerjakan proyek rehabilitasi di saluran skunder DI Colo Timur di wilayah Desa Pilangsari, Kecamatan Ngrampal, Sragen, Jumat (7/4/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

 Pertanian Sragen, Di Colo Timur tengah direhabilitasi.

Solopos.com, SRAGEN — Para petani meminta pekerjaan rehabilitasi saluran skunder Daerah Irigasi (DI) Colo Timur yang melewati wilayah Kabupaten Sragen diminta tidak menganggu irigasi pertanian.

Advertisement

Beberapa waktu lali, para petani di wilayah Sambungmacan, Sragen, sempat memprotes kepada pihak pelaksana proyek karena gangguan walet yang sempat menutupi saluran irigasi.

Persoalan itu disampaikan salah satu petani asal Sambungmacan, Sragen, Har, 55, saat ditemui Jumat (7/4/2017) siang. Har yang juga aktif di paguyuban petani pemakai air DI Colo Timur itu sempat menunjukkan lokasi saluran skuender DI Colo Timur yang dibangun oleh Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) di wilayah Ngrampal dan Sambungmacan.

Dia menyebut pekerjaan saluran skunder DI Colo Timur sepanjang 1,5 km di wilayah Pilangsari dan Ngrampal serta hampir 3 km di wilayah Sambungmacan mestinya ada ada papan proyek.

Advertisement

“Saya sudah mengecek semua ternyata tidak ada papan proyeknya yang menyebut pelaksananya siapa dan anggaran berapa. Kalau ada papan proyeknya, kami dari petani bisa ikut mengawasi pekerjaan itu karena proyek itu manfaatnya juga untuk petani,” ujar dia.

Har mempertanyakan sosialisasi yang dilakukan BBWSBS yang terlambat. Dia menjelaskan proyek yang katanya sudah berjalan sejak 2016 tetapi sosialisasinya baru dilaksanakan di awal April 2017.

Apalagi saat sosialisasi, Har yang juga pengurus perkumpulan pemakai air tidak mendapat undangan. “Mestinya kalau mau membangun ya kami-kami ini diberitahu bukan tahu-tahu ada proyek dan langsung dikerjakan,” tambahnya.

Advertisement

Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Rehabilitasi DI Colo, Murod, menjelaskan rehabilitasi DI Colo itu dikerjakan dengan pelaksana dari PT Waskita Karya dan PT Taruna Putra Pertiwi. Pekerjaan rehabilitasi itu, kata dia, berlangsung multiyears yang dimulai akhir Agustus 2016 dan ditargetkan selesai pada 2018.

“Ya, kami akui mestinya sosialisasi dilakukan di 2016. Karena kendala suatu hal, kami baru sosialisasi Kamis [6/4/2017] lalu di Sragen. Kami kulanuwun. Rehabilitasi itu menyasar saluran induk dan saluran skunder. Saluran induk DI Colo Timur itu sampai Ngawi. Untuk papan proyek memang belum semua terpasang karena proyeknya menyebar. Kami tetap mengupayakan untuk memasang papan proyek itu,” ujarnya.

Murod menjelaskan untuk persoalan walet yang sempat menganggu irigasi di Sambungmacan sudah diupayakan untuk tidak menganggu. Prinsipnya, ujar dia, proyek rehab ini dilakukan untuk kepentingan pertanian sehingga dalam pelaksanaannya akan diupayakan maksimal tidak menganggu irigasi pertanian.

“Kami akan duduk bersama dengan petani agar proyek berjalan lancar dan tidak menganggu layanan air,” imbuh dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif