Jogja
Jumat, 7 April 2017 - 05:22 WIB

UMKM GUNUNGKIDUL : Tegalrejo, Sentra Batik Alam dengan Motif Khas

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah perajin sedang membuat batik di salah satu rumah warga di Dusun Tegalrejo, Desa Tegalrejo, Gedangsari. Foto diambil beberapa waktu lalu. (IST/Pemdes Tegalrejo)

UMKM Gunungkidul berupa batik warna alam Jadi kebanggaan warga Tegalrejo

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Desa Tegalrejo, Kecamatan Gedangsari menjadi salah satu sentra perajin batik di Gunungkidul. Oleh karenanya, pemerintah desa setempat akan terus fokus mengembangkan batik warna alam yang dimiliki.

Advertisement

Berkat kreasi para perajin yang mencapai ratusan orang ini, batik asal Tegalrejo dikenal luas. Namun yang paling membanggakan, dari kreasi ini telah memiliki motif sendiri. Adapun motif batik yang dimiliki antara lain Ratuning Gedangsari I, Ratuning Gedangsari II, Pring Sedapur dan Sekaring Gedangsari.

Kepala Desa Tegalrejo Sugiman mengatakan, kerajinan batik di desanya sudah ada sejak lama. Hingga sekarang tercatat ada 11 kelompok yang bergerak dalam industri batik.

“Kami bersyukur dari  kelompok-kelompok yang ada masyarakat bisa diberdayakan dan memeroleh penghasilan dari membatik,” kata Sugiman kepada Harianjogja.com, Rabu (5/4/2017).

Advertisement

Menurut dia, pengembangan batik warna alam asal Tegalrejo tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, mulai dari pemkab, Pemerintah DIY hingga pemberdayaan masyarakat bantuan dari perusahaan. Adanya pengembangan batik ini, lanjut Sugiman, pemdes merasa sangat terbantu karena memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat.

“Untuk itu kami akan terus fokus dalam pengembangan batik ini sehingga karya yang dihasilkan dapat dikenal lebih luas lagi,” katanya.Tumbuhan Jadi Inspiratif Motif

Sementara itu, Koordinator Kelompok Batik di Desa Tegalrejo, Wisnu Budiharjo mengatakan, pemilihan nama batik warna alam Tegalrejo tidak lepas dari pewarnaan batik yang menggunakan bahan dari alam. Tak hanya itu, sambung dia, keberadaan motif yang dimiliki juga banyak diinspirasi keberadaan tumbuh-tumbuhan yang hidup di Tegalrejo.

Advertisement

Wisnu pun mencontohkan motif batik Ratuning Gedangsari. Inspirasi motif ini terbentuk dari beberapa kombinasi tumbuhan yang hidup di Gedangsari seperti bambu, srikaya dan pisang.

“Tidak hanya untuk motif saja. Masalah perwarnaan juga mengambil bahan-bahan dari tumbuhan yang hidup di area sekitar,” katanya.

Menurut dia, untuk pemasaran, perajin batik asal Tegalrejo telah mengikuti berbagai pameran dari tingkat lokal hingga nasional. Bahkan, di akhir bulan ini, kreasi batik warna alam Tegalrejo akan dipamerkan Inacraf di Jakarta. “Kita akan terus berupaya untuk berkreasi baik untuk pengayaan motif maupun pengenalan potensi pasar secara lebih luas lagi,” ujar Wisnu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif