News
Jumat, 7 April 2017 - 10:15 WIB

LONGSOR PONOROGO : 3 Dokter RJSD Solo Didatangkan untuk Periksa Kejiwaan Pengungsi

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga terdampak tanah longsor beraktivitas di tempat pengungsian di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, Senin (3/4/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Longsor Ponorogo, tiga dokter jiwa dari RSJ Solo didatangkan untuk memeriksa kejiwaan pengungsi di Desa Banaran.

Madiunpos.com, PONOROGO — Tiga dokter jiwa dari Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Solo akan didatangkan ke posko pengungsian korban tanah longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo.

Advertisement

Dokter jiwa tersebut akan dimintai bantuan untuk mendeteksi kondisi psikis pengungsi yang hampir sepekan di pengungsian.

Kepala Dinas Kesehatan Ponorogo, Rahayu Kusdarini, mengatakan tiga dokter jiwa dari RSJ Solo akan memeriksa kondisi psikis seluruh pengungsi yang ada di pengungsian. Dokter akan mendiagnosis kondisi kejiwaan seluruh pengungsi.

Diagnosis kejiwaan pengungsi ini penting untuk tindakan medis selanjutnya yang akan diberikan dokter. Apalagi selama di pengungsian, kondisi kejiwaan seseorang akan mudah stres. Dan ketika stres dibiarkan bisa-bisa menjadi stres berat.

Advertisement

“Dokter jiwa ini untuk mendeteksi kondisi kejiwaan pengungsi. Semisal pengungsi masih dalam kondisi trauma dan stres nantinya akan diberikan obat penenang,” kata dia kepada Madiunpos.com di posko kesehatan di Desa Banaran, Kamis (6/4/2017).

Rahayu menyampaikan pantauan yang dilakukannya hingga kini belum ada pengungsi yang mengalami stres berat. Hingga kini kondisi kejiwaan seluruh pengungsi masih stabil.

Lebih lanjut, dia menuturkan untuk penyakit yang banyak yang dikeluhkan pengungsi yaitu flu, demam, dan diare. Pihaknya telah menyediakan berbagai obat-obatan bagi pengungsi dan warga yang ada di sekitar lokasi.

Advertisement

“Sebagian besar penyakit ringan, paling pengungsi mengeluhkan sakit perut dan pusing. Ini karena mereka sudah tidak nyaman terlalu lama di pengungsian,” jelas dia.

Dinkes Ponorogo, kata Rahayu, mendirikan tiga posko kesehatan di lokasi bencana tanah longsor. Masing-masing posko dilengkapi seorang dokter dan dua perawat.

“Kami juga menyiagakan tujuh mobil ambulans di lokasi bencana,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif