Soloraya
Jumat, 7 April 2017 - 17:40 WIB

Kesasar Sampai Ngawi, Kakek-Kakek Pikun asal Sragen Jadi Korban Tabrak Lari

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kecelakaan. (JIBI/Solopos/Dok.)

Kecelakaan Sragen, seorang kakek-kakek menjadi korban tabrak lari.

Solopos.com, SRAGEN — Seorang kakek-kakek asal Kampung Krapyak RT 033/RW 010, Kelurahan Sragen Wetan, Sragen, Darminto, 76, menjadi korban tabrak lari di wilayah Sidowayah, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Rabu (5/4/2017) pukul 22.00 WIB.

Advertisement

Darminto yang sudah pikun itu sempat menghilang dari rumah. Dia pamit hendak beli sabun mandi pada Rabu siang pukul 13.00 WIB. Catur, 35, salah satu anak Darminto, saat dihubungi Solopos.com, Jumat (7/4/2017) siang, menjelaskan ayahnya pergi meninggalkan rumah naik sepeda angin jengki warna hijau.

Darminto pergi dari rumah hanya mengenakan celana pendek warna cokelat dan kaus berkerah warna krem. Anak bungsu dari empat bersaudara itu mengatakan ayahnya memang sudah pikun sehingga lupa jalan pulang dan akhirnya sampai wilayah Ngawi.

“Kami sudah mencari ke mana-mana. Kami juga sudah lapor ke Polsek Sragen Kota. Baru hari ini [kemarin], kami dapat kabar ada korban kecelakaan dengan ciri-ciri mirip bapak. Saya ke RSUD Ngawi untuk memastikan. Ternyata benar, bapak jadi korban tabrak lari. Jenazah sudah kami bawa pulang ke Sragen. Kecelakaannya itu terjadi pada Rabu malam pukul 22.00 WIB,” ujarnya.

Advertisement

Kapolsek Sragen Kota AKP Suseno mewakili Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso menjelaskan keluarga Darminto lapor ke Polsek Sragen Kota pada Kamis (6/4/2017) sore. Setelah ada laporan orang hilang itu, Suseno langsung menyebar informasi ke polsek-polsek di wilayah Bumi Sukowati.

Kemudian pada Jumat, Suseno mendapat informasi ada kecelakaan lalu lintas dengan ciri-ciri korban mirip Darminto. Informasi korban kecelakaan itu sempat diunggah di Facebook.

Informasi di Facebook itu menyebut ciri-ciri korban mengenakan cincin batu akik, membawa tas kecil berisi sabun mandi batangan, dan struk belanja sabun dari minimarket di wilayah Sragen. “Dari informasi itu, saya memberi tahu keluarga korban. Saya menghubungi anaknya dan ternyata anaknya sudah di Ngawi untuk menjemput jenazah,” tambahnya.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif